Eksportir Berharap Produktivitas Petani Kopi Bisa Optimal
16 Agustus 2011
Admin Website
Berita Daerah
3577
JAKARTA--MICOM: Asosiasi Eksportir Kopi (AEKi) berharap petani kopi dapat meningkatkan produktivitasnya menyusul meningkatnya permintaan akan komoditas pertanian tersebut.
Pertumbuhan produksi kopi selama ini belum dapat mengimbangi pertumbuhan permintaan. Terlebih, produksi kopi di tanah air terganggu anomali iklim tahun lalu.
"Produktivitas kita rendah, hanya 700-900 kg/ha. Harusnya ini bisa digenjot di lintas kementerian. Di Vietnam saja bisa 2,5 ton/ha. Cuma saja, mereka memang intensitasnya lebih tinggi, pupuk disubsidi pemerintah besar," ungkap Ketua Umum AEKi Suyanto Husein, ketika ditemui di lingkungan Kementerian Perdagangan, Senin (15/8).
Suyanto menilai upaya klaster kopi untuk meningkatkan produksi oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah yang cukup baik. Ia berharap hal tersebut dapat mendorong lagi produktivitas kopi.
"Harga di dunia sedang bagus. Petani tidak optimal. Harga sekarang tinggi karena konsumsi naik, tapi produksi tidak mengimbangi," tambah Suyanto.
Sebelumnya, Asosiasi Petani Kopi (Apeki) memprediksi produksi kopi tahun depan sudah akan normal. Produksi kopi tahun ini terganggu akibat anomali iklim tahun lalu. "Nanti 2012 kami akan panen raya. Sekarang (tanaman kopi) sudah berbunga. Kan bisa diprediksi buahnya. Bunganya bagus," kata Ketua Asosiasi Petani Kopi (Apeki) Jawa Tengah Imam Sardjo. Akibat hujan sepanjang tahun lalu, produksi kopi jeblog 25-50% tahun ini.
Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pendapatan petani dengan harga saat ini yang cukup tinggi.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SENIN, 15 AGUSTUS 2011
Pertumbuhan produksi kopi selama ini belum dapat mengimbangi pertumbuhan permintaan. Terlebih, produksi kopi di tanah air terganggu anomali iklim tahun lalu.
"Produktivitas kita rendah, hanya 700-900 kg/ha. Harusnya ini bisa digenjot di lintas kementerian. Di Vietnam saja bisa 2,5 ton/ha. Cuma saja, mereka memang intensitasnya lebih tinggi, pupuk disubsidi pemerintah besar," ungkap Ketua Umum AEKi Suyanto Husein, ketika ditemui di lingkungan Kementerian Perdagangan, Senin (15/8).
Suyanto menilai upaya klaster kopi untuk meningkatkan produksi oleh Kementerian Pertanian merupakan langkah yang cukup baik. Ia berharap hal tersebut dapat mendorong lagi produktivitas kopi.
"Harga di dunia sedang bagus. Petani tidak optimal. Harga sekarang tinggi karena konsumsi naik, tapi produksi tidak mengimbangi," tambah Suyanto.
Sebelumnya, Asosiasi Petani Kopi (Apeki) memprediksi produksi kopi tahun depan sudah akan normal. Produksi kopi tahun ini terganggu akibat anomali iklim tahun lalu. "Nanti 2012 kami akan panen raya. Sekarang (tanaman kopi) sudah berbunga. Kan bisa diprediksi buahnya. Bunganya bagus," kata Ketua Asosiasi Petani Kopi (Apeki) Jawa Tengah Imam Sardjo. Akibat hujan sepanjang tahun lalu, produksi kopi jeblog 25-50% tahun ini.
Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pendapatan petani dengan harga saat ini yang cukup tinggi.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SENIN, 15 AGUSTUS 2011