Ekspor Produk Hilir CPO ke India Diprediksi akan Anjlok
26 Juli 2012
Admin Website
Artikel
4003
JAKARTA. Berlakunya aturan bea masuk impor
produk turunan kelapa sawit oleh Pemerintah India membuat ekspor Indonesia
turun. Pasalnya India merupakan salah satu negara pengimpor CPO utama maupun produk turunannya dari Indonesia.
Sampai Juni tahun ini sebagai contoh, Ekspor
CPO dan produk turunannya ke India mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah itu,
sebanyak 1,43 juta ton berupa CPO dan 1,1 juta ton merupakan produk refinery
CPO. Bahkan dari total produksi CPO Indonesia pada tahun lalu yang mencapai 25
juta ton, sebanyak 30% di ekspor ke India.
Sekedar mengingatkan, Pemerintah India
berencanan meningkatkan tarif bea masuk dua kali lipat untuk produk turunan CPO
yaitu dari 13% menjadi 26%.
Keinginan India untuk menerapkan bea masuk
produk turunan CPO merupakan respon dari
Pemerintah India atas pemberlakuan kebijakan Bea Keluar CPO Indonesia secara
progresif.
Fadhil Hasan Direktur Eksekutif GAPKI
mengatakan kebijakan India tersebut akan berdampak pada ekspor produk turunan
CPO Indonesia. Menurut Fadhil lonjakan bea masuk tersebuakan memukul ekspor
produk turunan CPO. Akibatnya, Industri hilir CPO Indonesia yang saat ini
sedang berkembang pesat juga akan terpukul.
Namun demikian, untuk perusahaan yang lebnih
banyak menjual produknya di pasar dalam negeri tentu tidak akan berpengaruh
besar. Selain CPO, beberapa tahun belakangan ini Indonesia juga mengenakan BK
progresif untuk kakao. Tujuannya untuk memacu industri hilir dalam negeri agar
lebih menghasilkan nilai tambah lebih besar.
DIKUTIP DARI KONTAN, RABU, 25 JULI 2012
DIKUTIP DARI KONTAN, RABU, 25 JULI 2012