Disbun Serahkan Alat Pasca Panen Karet
SAMARINDA. Tahun 2018 ini, Dinas Perkebunan Kaltim
menyediakan puluhan peralatan pasca panen yang akan disalurkan dalam bentuk
bantuan kepada petani pekebun yang berada di sentra pengembangan komoditas perkebunan
karet.
Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad didampingi Kepala Bidang Pengolahan
dan Pemasaran, H. Yus Alwi Rahman, mengatakan pihaknya telah menyalurkan
bantuan berupa peralatan pasca panen karet terdiri dari pisau sadap, mangkok
sadap, ring mangkok sadap, talang sadap, bak pembeku, bahan pembeku lateks dan
saringan lateks.
"Dinas Perkebunan memperoleh dukungan dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2018 guna memberikan
bantuan berupa peralatan pasca panen diperuntukkan bagi lima kelompok tani yang
tersebar di empat kecamatan di Kaltim,” ungkap Ujang, saat ditemui di
Samarinda, Jumat (11/05) tadi.
Adapun penerima bantuan peralatan pasca panen karet
tersebut, diantaranya adalah kelompok tani Rukun Iku di desa Prangat Baru, kelompok
tani Harapan Baru di desa Sambera Baru, kecamatan Marangkayu.
Selanjutnya, kelompok tani Subur Jaya di desa Kota Bangun II,
kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kemudian, dua kelompok tani dari kelurahan Bentuas,
kecamatan Palaran, Samarinda yaitu kelompok tani Berkat Usaha dan kelompok tani
Pada Elo.
Ujang menambahkan, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi
kepada kelompok tani penerima bantuan tersebut dengan tujuan untuk pemberdayaan
dan memacu semangat pekebun agar pengolahan pasca panen karet (lateks) menjadi
lebih berkualitas sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian nomor 3 tahun 2008
tentang Pedoman Penngolahan dan Pemasaran Bokar, sehingga diperlukan pembinaan
penerapan jaminan mutu di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB),
sehingga bokar yang dihasilkan dan diperdagangkan memenuhi standar yang
dipersyaratkan.
"Diharapkan melalui sosialisasi ini, petani mampu
meningkatkan kualitas bokar bersih yang memenuhi baku mutu sesuai dengan
standard yang berpedoman pada SNI 06-2047 (standard bahan olah karet) dan nilai
tambah yang diperoleh turut meningkat sehingga petani karet menjadi sejahtera.
Selain itu, agar UPPB di kabupaten/kota segera dibentuk," ujar Ujang.
Melalui sosialisasi ini, peserta diperkenalkan produk baru
penggumpal getah karet "SPECTA" yang mempunyai keunggulan bagi petani karet
yang menggunakannya, diantaranya adalah mampu meningkatkan mutu bokar, menambah
bobot karet, tidak berbau menyengat, harga menjadi lebih baik dan ramah
lingkungan. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL