(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Disbun Kaltim Kunjungi Disbun Sulsel dan KIMA

04 April 2011 Admin Website Artikel 2349
MAKASSAR. Sementara rombongan 1 mengadakan kunjungan lapang ke Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba, rombongan 2 yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Prov Kaltim, H.M. Nurdin mengadakan kunjungan ke Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dan PT Mars Symbioscience Indonesia di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Kamis, (31/03) lalu.

Rombongan yang berjumlah 35 orang peserta dari Disbun Provinsi dan Disbun Kabupaten/Kota se Katim ini, mengawali kunjungan ke kantor Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, yang disambut langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Sulsel, Burhanuddin Mustafa.
 
Dalam sambutannya, Burhanuddin menyampaikan penghargaan yang sebesar - besarnya kepada rombongan dari Dinas Perkebunan Kaltim yang telah mengunjungi Sulawesi Selatan. "Satu kehormatan tersendiri buat kami, mendapat kesempatan dikunjungi oleh Dinas Perkebunan Kaltim. Selamat datang di Negeri Angin Mamiri", urainya.

Dihadapan peserta rombongan, Burhanuddin juga memaparkan gambaran umum tentang Provinsi Sulawesi Selatan dan acara ini diakhiri dengan saling bertukar cindera mata antara Kepala  isbun Kaltim, HM. Nurdin dengan Kepala Disbun Sulsel.

Acara kunjungan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi PT Mars Symbioscience Indonesia di Kawasan Industri  Makassar, yang merupakan pabrik pengolahan biji kakao pertama yang didirikan di Makassar-Sulawesi Selatan, pintu masuk kawasan Indonesia Timur dengan fasilitas pelabuhan terbesar di Sulawesi. Produk lemak kakao dan bubuk kakao yang mulai diolah pada tahun 1996, diproduksi untuk memenuhi kebutuhan internal Mars Incorporated.

PT. Mars Symbioscience Indonesia merupakan pabrik pengolahan biji kakao yang dioperasikan sesuai standard internasional dalam menghasilkan produk-produk bercita rasa internasional. Biji kakao yang diproduksi, merupakan biji pilihan dan dan didapatkan dari beberapa tempat di Sulawesi maupun daerah-daerah lainnya sesuai dengan standard kualitas pabrik.

SUMBER : SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM

Artikel Terkait