BALIKPAPAN. Dalam
rangka pengawasan terhadap peredaran dan pupuk bersubsidi di wilayah Kaltim,
Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim menggelar Pertemuan Bagi Pengawas Pupuk se
Kaltim.
Kepala Bidang Produksi, Sukardi, SP, M.Si mengatakan adanya upaya meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani, Disbun Kaltim berusaha meningkatkan produksi
dan produktivitas pertanian, diantaranya melalui program peningkatan produksi
dan produktivitas.
Peningkatan produksi tersebut, menurutnya,
harus diimbangi dengan upaya – upaya penyediaan dan distribusi sarana
produksi , dalam hal ini pupuk, yang lebih baik, serta terjaganya stabilitas
kebutuhan pangan seiring dengan laju pertambahan penduduk, maka diperlukan
upaya peningkatan produksi yang dilakukan melalui perluasan areal tanam dan
peningkatan produktivitas.
"Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlunya ketersediaan dan distribusi
sarana produksi, dalam hal ini pupuk tersebut, yang nantinya akan menentukan
keberhasilannya", ungkap Sukardi.
Kegiatan pengawasan ketersediaan, distribusi, mutu sarana produksi pupuk ini
memiliki peranan strategis dalam mendukung tercapainya tingkat dan mutu hasil
pertanian yang optimal. Hal ini terbukti dengan permintaan pupuk yang selalu meningkat.
Ditambahkannya, dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan sarana produksi
tersebut, jumlah distributor dan kios pengecer berkembang pesat baik yang resmi
maupun yang tidak resmi termasuk diantaranya kios – kios pengecer musiman yang
hanya muncul pada saat pupuk dibutuhkan.
"Kondisi seperti inilah, seringkali terjadinya penyimpangan dalam berbagai
bentuk pelanggaran, seperti naiknya harga penjualan pupuk palsu serta berbagai
bentuk pelanggaran lainnya, yang akhirnya sangat merugikan petani", jelas
Sukardi.