Cara Alami Hadapi Hama dan Penyakit Kakao
Teknologi biofob pada prinsipnya memanfaatkan kerja mikroogranisme untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah dan mengendalikan hama ataupun penyakit, serta menstimulasi tanaman untuk mencapai produksi yang optimal. Pemanfaatan teknologi ini dapat mengurangi penggunaan pupuk atau pestisida kimiawi.
Ternyata teknologi biofob juga bisa diterapkan pada tanaman kakao untuk mengendalikan hama dan penyakit utama. Usaha pengendalian hama/penyakit tersebut dilakukan dikombinasikan dengan sistem PHT (pengendalian hama terpadu). Adapun pengendalian hama dan penyakit tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Penggerek Buah Kakao (PBK)
Pengendaliannya dilakukan dengan :
(1) karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK;
(2) pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panen;
(3) mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam;
(4) penyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus.;
(5) Menggunakan pestisida organic OrgaNeem dan Siori dengan dosis 3 – 5 ml/l setiap 2 minggu
Hama Helopeltis
Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 % sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
Selain itu hama helopeltis juga dapat dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula, atau pestisida organic yaitu Siori dan OrgaNeem
Penyakit Busuk Buah Phytopthora.
Dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu:
(1) sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm, kemudian di siram dengan BioTRIBA BT1 dosis 10 ml/l;
(2) kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun;
(3)pestisida organic Mitol 20EC dan Siori dengan dosis 3 – 5 ml/lt.
DIKUTIP DARI MEDIAPERKEBUNAN, KAMIS, 31 MEI 2012