(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Buah Kelapa Sawit Petani Busuk

21 Oktober 2010 Admin Website Artikel 10492

PENAJAM, KALTIM POST. Puluhan petani kelapa sawit di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara mengeluh, karena hasil panen mereka membusuk akibat kelamaan menunggu antrean masuk pabrik untuk diolah jadi crude palm oil ( CPO).

 “Kelapa sawit milik saya sudah satu minggu ini baru bisa masuk ke pabrik. Akibatnya, banyak yang busuk, dan harganya jadi turun. Kami putus asa kalau terus-terusan begini,” kata Nurhadi, ketua Kelompok Tani Sidodadi, Desa Bukit Raya, kemarin.
Tidak hanya puluhan ton hasil panen kelapa sawit membusuk, Nurhadi juga mengungkapkan, karena busuk itu kelapa sawit harus melalui sortir sehingga menyusut sampai 20-30 persen. Kondisi seperti ini, ujar dia, juga memengaruhi tingkat beli tengkulak pada tandan buah segar (TBS) petani.
Sampai kemarin, ujarnya, masih terjadi antrean panjang TBS di pabrik pengolah di Sepaku. Ia memperkirakan kerugian petani akibat hal ini semakin tinggi, karena semakin hari semakin membusuk dan sortiran semakin tinggi presentasenya.
 
DIBAHAS DPRD
Anggota DPRD Penajam Paser Utara Musliman yang tinggal di Sepaku saat dihubungi harian ini, kemarin, membenarkan keluhan masyarakat petani itu. “Benar, kondisinya memang sudah pada tingkat memprihatinkan sekali,” kata Musliman.
Ia berharap bisa membawa anggota DPRD yang lain untuk meninjau langsung ke kebun petani, sehingga bisa mengambil sikap bagaimana mengatasinya. “Insya Allah besok (hari ini, Red) saya akan membahas masalah ini dengan kawan-kawan di DPRD,” katanya.
 
Sebelumnya, Ketua DPD Asosiasi Pekebun Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Penajam Paser Utara, Sunyoto mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir ini, animo masyarakat di Penajam Paser Utara untuk berkebun kelapa sawit cukup besar. Sebagian dari mereka telah melakukan langkah dengan melakukan pembukaan lahan dan penanaman. Daya tarik usaha kebun kelapa sawit juga memacu sebagian pekebun untuk memiliki kebun yang luas.
 
“Sayangnya, ternyata tidak serta merta hal itu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit,” kata Sunyoto sembari menambahkan, pihaknya segera menggelar pelatihan untuk petani kelapa sawit dengan tujuan dapat meningkatkan kesejahteraan.
 
Kegiatan dijadwalkan pada 23 Oktober 2010 di Kantor BPP Sepaku diikuti 50 orang pekebun, dan 24 Oktober 2010 di Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam diikuti 50 pekebun dari Waru, 50 pekebun dari Penajam, dan 50 pekebun dari Babulu. Totalnya jumlah pekebun yang akan ikut kegiatan ini 150 peserta.

 

DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 21 OKTOBER 2010

Artikel Terkait