TANGERANG. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Hudi Hastowo
menyatakan kesiapan lembaga tersebut mendukung program food dan rice
estate di Kaltim dengan produk-produk teknologi non energi BATAN.
"Kita siap memberi dukungan teknologi, karena BATAN juga bergerak pada
teknologi non energi yang cukup banyak yang menghasilkan produk unggulan
di bidang pertanian dan peternakan," kata Hudi saat bertemua Wakil
Gubernur Kaltim, H Farid Wadjdy di aula Pusat Penelitian Ilmu dan
Teknologi (Puspitek) Tangerang, Senin (14/5).
Hudi mengatakan, selama ini banyak orang berpikir BATAN hanya bergerak
pada penelitian dan pengembangan energi nuklir saja, padahal anggapan
tersebut tidak sepenuhnya benar. BATAN juga melakukan aplikasi teknik
nuklir untuk kesejahteraan masyarakat, baik di bidang kesehatan,
peternakan dan pertanian.
"Melalui aplikasi pengembangan isotop dapat dihasilkan benih padi unggul," katanya.
Dia menjelaskan, nuklir dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan
pembangunan di sektor perrtanian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
taraf hidup petani. BATAN telah mengembangkan varietas unggul di bidang
pertanian dan peternakan.
"Kita telah mengembangkan varietas padi yang dapat menghasilkan sebanyak
10 ton perhektar, rasanya juga tetap enak, karena jika tidak, petani
tidak akan mau menanam," katanya.
Pengembangan padi tersebut diantaranya juga dilakukan pada petani lokal
di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong.
Selain mengaplikasikan hasil penelitian pada masyarakat, juga berdampak
pada peningkatan ekonomi petani.
Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy berharap BATAN juga dapat melakukan
penelitian terhadap varietas padi Adan yang berasal dari Krayan dan
cukup terkenal di kalangan bangsawan Brunei Darussalam. Selama ini padi
Adan hanya dapat dikembangkan di Krayan saja, dengan masa tanam sekitar
enam bulan.
"Padi Adan ini termasuk unggulan Kaltim, kita berharap BATAN tertarik
mengembangkan komoditas padi ini. Mungkin bisa diteliti apakah masa
tanamnya bisa diperpendek menjadi tiga bulan," katanya.
Terlebih Kaltim juga mendapat kepercayaan pusat untuk melaksanakan
program food and rice estate. Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan memberi
dukungan dengan menggandeng beberapa BUMN untuk ikut dalam program ini
dengan nilai investasi Rp9 triliun dengan luas pengembangan lahan
pertanian mencapai 100.000 hektare untuk tahap awal..
"Bukan karena Pak Dahlan orang Kaltim, namun melihat program ini sangat
bagus bagi ketahanan pangan kita, sehingga Menteri memberikan dukungan,"
katanya. (gie/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM