SAMARINDA. Kondisi aman dan damai menjadikan Kaltim
sebagai daerah yang tepat bagi para pemodal untuk menanamkan
investasinya. Apalagi, Pemprov juga memberikan jaminan kepastian hukum
dengan sistem perijinan mudah, cepat dan transparan.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bahkan menargetkan tahun ini
investasi di daerah mampu mencapai Rp42 triliun. "Tahun ini berbagai
proyek dapat dilaksanakan dengan investasi mencapai puluhan triliun
termasuk pembangunan pabrik Pupuk Kaltim 5 di Bontang sekitar Rp7
triliun," ujarnya, pekan lalu.
Proyek nasional yang terdapat di Kaltim juga berkontribusi dalam
peningkatan dan pertumbuhan investasi di daerah. Program MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)
telah mempu memacu investasi di Kaltim.
Selain itu, industri batu bara dan peluang dikelolanya blok-blok migas
yang saat ini sudah akan mengakhiri masa kontraknya sekitar tahun 2017.
Tentunya, peluang-peluang investasi di beberapa sektor industri ini akan
menambah nilai investasi di Kaltim.
Trend investasi dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan sejak 2010
mencapai lebih Rp10 triliun selanjutnya 2011 melebihi target dari Rp20
triliun ternyata mencapai Rp28 triliun, sedangkan tahun ini ditarget
Rp30 triliun.
Bahkan dengan nilai investasi selama ini telah mampu menempatkan Kaltim
di lima besar nasional dalam penanaman modal di daerah termasuk
diperolehnya predikat Champion Regional untuk penanaman modal.
Pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan pola atau sistem
perijinan, sehingga akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para
investor yang ingin menanamkan modal usahanya di Kaltim.
Selain itu, investasi di sektor pertanian dalam skala luas yang terus
dikembangkan di kabupaten dan kota khususnya di sepuluh kabupaten baik
perkebunan, pertanian pangan dan hortikultura maupun kehutanan melalui
Hutan Tanaman Industri.
"Khusus untuk pengembangan rice and food estate tidak kurang dari Rp9
triliun yang akan memerlukan luasan lahan mencapai 200 ribu hektare.
Efek positif yang ditimbulkan pengembangan program ini pada penyerapan
tenaga kerja yang besar. Selaras dengan program pro rakyat yang
ditetapkan Pemprov kaltim terutama untuk pengentasan kemiskinan dan
pengurangan pengangguran di daerah," ungkap Awang Faroek.
Namun demikian Awang Faroek berharap peran masyarakat untuk membantu
upaya meningkatkan investasi di daerah, terutama dengan ikut serta
menjaga kondusifitas dan stabilitas daerah. (yans/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM