JAKARTA. Pada 2020 produksi CPO Indonesia diperkirakan 40 juta ton, dan Indonesia tetap menjadi produsen CPO terbesar di dunia.
PRODUKSI crude palm oil (CPO) atau crude palm kernel oil (CPKO) diperkirakan mencapai 40 juta ton, lebih besar dibandingkan pada 2014 yang angkanya 32 juta ton.
"Diharapkan akan terus tumbuh karena didukung oleh upaya-upaya
peningkatan produktivitas lahan produksi CPO/CPKO diproyeksikan akan
tumbuh rata-rata sebesar 6,8 persen per tahun," kata Direktur Industri
Hasil Hutan Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Pranata, di
Jakarta, Kamis. Sehingga, lanjut Pranata, pada 2020 produksi CPO
Indonesia diperkirakan 40 juta ton, dan Indonesia tetap menjadi produsen
CPO terbesar di dunia.
Sementara itu, ekspor CPO dan turunannya pada 2010 sebesar USD 17,2 miliar, meningkat menjadi USD 20,6 miliar pada 2013.
Pada 2014, ekspor CPO mencapai 6.128.087 ton setahun atau USD 4,596
miliar, secara rata-rata ekspor minyak sawit dan produk turunannya
berkontribusi sekitar 20 persen dari total nilai ekspor produk industri
nonmigas.
Pranata, yang meresmikan pameran CPO bertajuk The 3rd Indonesia
International Palm Oil Machinery, Processing and Technology Exhibition
(INAPALM) Asia 2015 itu berharap produk CPO Indonesia berikut turunannya
akan lebih dikenal secara internasional.
"Sehingga, di masa depan, lebih banyak investasi untuk pengembangan produk oleofood dan oleochemical, dan pameran ini berkontribusi bagi pengembangan industri berbasis kelapa sawit di Indonesia," kata Pranata.
Diketahui, INAPALM Asia 2015 memamerkan teknologi dan permesinan untuk
solusi industri pertanian dan kelapa sawit, yang berlangsung selama
tiga hari sejak 6-8 Agustus 2015 di Jakarta International Expo
Kemayoran.
Adapun beberapa teknologi yang ditampilkan antara lain traktor, truk
pengolahan lahan, dan alat-alat berat yang selama ini banyak digunakan
di industri perkebunan kelapa sawit. (ant/lhl/k15)
SUMBER : KALTIM POST, JUMAT, 7 AGUSTUS 2015