(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

714 Ribu Hektar Sudah Tertanam Kelapa Sawit

06 April 2010 Admin Website Artikel 1664
#img1# Keinginan Awang Faroek itu terkait rencana menjadikan Kaltim sebagai salah satu daerah klaster industri berbasis pertanian dan oleokemikal melalui industri kelapa sawit yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu.

Ia menargetkan sebelum tahun 2013 mendatang rencana itu sudah terealisasi selurunya. Sementara untuk produksi mencapai 2,5 juta ton dan nilai produksi Crude Palm Oil (CPO) atau turunannya pertahun dapat menghasilkan 100 ribu ton.

"Tinggal sekitar 286 ribu hektar lagi, dan kami yakin akan tercapai. Karena itu Kaltim sangat mampu melaksanakan program Pusat sebagai salah satu daerah di Indonesia yang dicanangkan sebagai daerah klaster industri berbasis pertanian dan oleokemikal tersebut," tegasnya.

Ini menurtnya membanggakan, pasalnya dari target yang disebutnya sampai tahun 2013 mendatang tertanam 1 juta hektar, namun di tahun 2010 ini sudah mampu menanamnya hingga mencapai 714 ribu hektar.

Dikatakannya, sebanyak 103 perusahaan perkebunan kelapa sawit berskala besar yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU). HGU ini menjadi penting sebagai status kepemilikan perusahaan dalam melakukan usahanya, khususnya dibidang perkebunan, maka perusahaan bersangkutan memiliki hak untuk menanam dan mengusahakan hasil kebunnya.

"Ini merupakan pembuktian kita pada Pusat, kita mampu menjadi salah satu daerah yang dicanangkan sebagai kluster industri berbasis pertanian dan oleokemikal dibidang perkebunan kelapa sawit tersebut," ujarnya dengan tegas.

Dijelaskan Kepala Bappeda Kaltim Rusmadi yang ditemui Tribun beberapa waktu lalu, kepercayaan Pusat itu juga berkaitan dengan proyek kelanjutan pembangunan Pelabuhan Maloy di Kutai Timur (Kutim) yang menjadi Kawasan Industri dan Pelabuhan Laut Internasional (KIPI) berbasis kelapa sawit. Pencanangannya bersamaan dengan jadwal penetapan daerah daerah klaster industri berbasis pertanian dan oleokemikal tersebut.

"Dan dukungan Pusat terhadap KIPI Maloy itu sangat terlihat, yakni dengan telah mengucurnya anggaran pembangunannya hingga saat ini Rp 36,5 miliar sejak tahun anggaran 2008 lalu. Mudah-mudahan dengan dukungan semua masyarakat, kita akan bisa mewujudkannya," tandasnya.

DIKUTIP DARI SAMARINDA POS, SENIN, 5 APRIL 2010

Artikel Terkait