34 Ribu Hektare untuk Tanam Karet
18 Juni 2013
Admin Website
Berita Daerah
10753
SENDAWAR. Kubar tinggal memiliki 16 kecamatan, setelah
5 kecamatan masuk wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Dari 16
kecamatan, ada dua kecamatan sulit dikembangkan menjadi perkebunan
karet, karena terdiri hamparan rawa. Kepala Dinas Perkebunan Tanaman
Pangan Peternakan dan Perikanan Kubar Arifin Nanang melalui Kasi Teknik
Budidaya dan Agribisnis Perkebunan, Bambang Winarno menyebutkan, seluas
34 ribu hektare perkebunan karet tersebar di 14 kecamatan, dan lima
kecamatan di Mahulu. "Perkebunan karet di Mahulu seluas 500 hektare.
Lalu 34.988,50 hektare lagi di wilayah Kubar," kata dia, dua hari lalu.
Lahan karet tersebar di Kecamatan Melak, Barong Tongkok, Damai, Tering, Linggang Bigung, Long Iram, Nyuatan, Muara Lawa, Siluq Ngurai, Jempang, Bentian Besar, Mook Manaar Bulatn, Sekolaq Darat, dan Bongan. "Dua kecamatan lagi tidak bisa dibuka perkebunan karet karena hamparan rawa yakni Kecamatan Penyinggahan dan Muara Pahu," katanya.
Bambang menyebutkan, tanaman karet tidak bisa ditanam di daerah rawa, karena tak tahan air. Apalagi terendam banjir terlalu lama, pohon karet pasti mati.
Membuka perkebunan karet yang masih menjanjikan kesejahteraan petani, tidak sukar. Mulai membuka lahan, pemeliharaan, hingga panen. Sejak usia tanam hingga panen, jika menggunakan bibit unggul hanya 4-5 tahun sudah bisa panen. "Satu hektare lahan bisa ditanam 500 pohon dengan jarak tanam 4x5 meter," katanya.
Untuk mendapatkan keuntungan berlipat, di lokasi tanaman karet bisa dilakukan penanaman jagung, padi gunung dan kacang-kacangan. Asal penanaman dilakukan di tahun pertama pembukaan lahan, pasti maksimal hasilnya. Usia tanaman tersebut hingga usia karet 3 tahun saja.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 18 JUNI 2013
Lahan karet tersebar di Kecamatan Melak, Barong Tongkok, Damai, Tering, Linggang Bigung, Long Iram, Nyuatan, Muara Lawa, Siluq Ngurai, Jempang, Bentian Besar, Mook Manaar Bulatn, Sekolaq Darat, dan Bongan. "Dua kecamatan lagi tidak bisa dibuka perkebunan karet karena hamparan rawa yakni Kecamatan Penyinggahan dan Muara Pahu," katanya.
Bambang menyebutkan, tanaman karet tidak bisa ditanam di daerah rawa, karena tak tahan air. Apalagi terendam banjir terlalu lama, pohon karet pasti mati.
Membuka perkebunan karet yang masih menjanjikan kesejahteraan petani, tidak sukar. Mulai membuka lahan, pemeliharaan, hingga panen. Sejak usia tanam hingga panen, jika menggunakan bibit unggul hanya 4-5 tahun sudah bisa panen. "Satu hektare lahan bisa ditanam 500 pohon dengan jarak tanam 4x5 meter," katanya.
Untuk mendapatkan keuntungan berlipat, di lokasi tanaman karet bisa dilakukan penanaman jagung, padi gunung dan kacang-kacangan. Asal penanaman dilakukan di tahun pertama pembukaan lahan, pasti maksimal hasilnya. Usia tanaman tersebut hingga usia karet 3 tahun saja.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 18 JUNI 2013