Produsen Tuding SBY Kurang Perhatian ke Sektor Sawit
Jakarta -
Para produsen sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (Gapki) mengundang secara khusus Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) di acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2010
pada tanggal 1-3 Desember 2010 di Nusa Dua, Bali.
Sekretaris Umum
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono
mengatakan undangan ini ditujukan khusus kepada pemerintah agar lebih
memperhatikan sektor sawit. Maklum saja saat ini sektor sawit Indonesia
terus mendapat tekanan dari pihak asing.
"Kita berpikir positif
lah agar SBY punya empati terhadap industri yang menterinya (menteri
pertanian) bilang primadona. Kita berharap SBY tumbuhlah kebanggaan pada
sawit, kita akan tingkatkan kebanggan Pak SBY terhadap sawit," tegas
Joko.
Ia menuturkan saat ini Presiden SBY bukan tak berempati,
namun para produsen berharap empati dan perhatian Presiden SBY bisa
ditingkatkan pada sektor sawit. Sehingga akan menentukan sikap
pemerintah terhadap kelanjutan nasib di sektor persawitan Indonesia.
"Pemerintah harus dorong, pemerintah beranilah tegak, kalau selama ini malu-malu miring-miring," katanya.
Meski
ia mengakui saat ini di tingkat menteri, yaitu Menteri Pertanian
Suswono sudah berani menunjukan pembelaan yang terang-terangan terhadap
sektor sawit saat mendapat tekanan dari pihak asing.
"Mentan
sudah berani ngomong, bahwa kalau ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil)
menjadi referensi kita, sementara kalau RSPO (Roundtable on Sustainable
Palm Oil) memberi beban. Itu baguslah," katanya.
Joko mengatakan
Indonesia harus memperkuat posisinya sebagai produsen sawit terbesar dan
bersama Malaysia untuk menghadapi kekuatan asing dan global yang selama
ini menekan dengan berbagai cara, termasuk dengan isu lingkungan.
"Ini harus dilakukan secara kompak, Gapki berjalan sendiri itu tak mungkin. Gapki butuh dukungan pemerintah," katanya.
DIKUTIP DARI DETIK, SENIN, 15 NOPEMBER 2010