TENGGARONG. Ajang Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan 2011
merupakan langkah penting dalam upaya membentuk sekaligus menciptakan
para pelaku usaha pertanian yang tangguh dan andal serta mandiri,
khususnya petani dan nelayan.
"Melalui Penas dapat mengembangkan wawasan petani nelayan agribisnis
menghadapi persaingan global. Sekaligus sebagai momentum berkembangnya
profesionalisme petani nelayan dalam kerangka mewujudkan petani nelayan
andal, tangguh dan mandiri," kata Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan
(KTNA), Winarno Tohir, pada Penutupan Penas XIII Petani Nelayan 2011
di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Kamis (23/6).
Menurut dia, petani tidak pernah meminta-minta pekerjaan kepada
pemerintah tetapi malah sebaliknya, menciptakan pekerjaan. Khususnya
melalui inovasi dan kreatifitas usaha pertanian yang digeluti.
Karenanya, masyarakat yang berprofesi sebagai petani, nelayan maupun
peternak jangan pernah merasa malu. Karena pekerjaan ini merupakan
profesi mulia, bahkan sangat menentukan dalam menciptakan kondisi
ketahanan pangan.
Hal ini sama dengan negara-negara lain, termasuk negara maju sekalipun
yang mengutamakan dan memperhatikan kegiatan pertanian dalam upaya
menciptakan serta menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Apalagi, Indonesia yang dikenal dengan negara agraris yang didukung
kondisi cuaca alam tropis memiliki lahan-lahan produktif yang potensial
untuk pengembangan program pertanian. Bahkan, keanekaragaman tanaman
dengan sumber daya alam serta sumber daya pertanian yang dapat
dikembangkan.
"Kondisi ini tentu akan sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha
pertanian. Momen ini harus dimanfaatkan para petani, nelayan dan
peternak untuk meningkatkan peranan menciptakan ketahanan pangan di
daerah bahkan Indonesia," jelasnya.
Ditambahkan, diperkirakan pada tahun 2050 nanti jumlah penduduk dunia
mencapai sembilan miliar orang. Dengan jumlah tersebut akan dibutuhkan
pangan yang mencapai dua kali lipat dari ketersediaan pangan dunia saat
ini.
"Kebutuhan orang akan ketersediaan pangan akan terus meningkat sejalan
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia. Karenanya, kondisi
ini akan menjadi tantangan bagi para petani, nelayan maupun peternak
dan pelaku usaha pertanian lain untuk menjadi petani nelayan andal,
tangguh dan mandiri serta produktif," kata Winarno Tohir.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM