SAMARINDA - Warga masyarakat di lima kecamatan pesisir Kabupaten Kutai
Kartanegara - Samboja, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Anggana dan Loa Janan
menyatakan mendukung Penas XIII Petani-Nelayan di Kota Tenggarong Kutai
Kartanegara, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam kepanitiaan.
Hal itu diungkapkan salah satu perwakilan masyarakat pesisir, H Suwardi
usai pertemuan dengan Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro
Kerjasama dan Penataan Wilayah, Fuad Asaddin di ruang rapat Tepian,
Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (16/6).
Menurut H Suwardi, terdapat lebih dari 24 ribu buah tambak ikan dan
udang berada di pesisir Kutai Kartanegara yang tidak tersentuh oleh
teknologi pertanian dan perikanan.
"Di kawasan delta Mahakam itu banyak sekali nelayan yang membudidayakan
ikan dan udang, tetapi tidak semuanya tersentuh oleh petugas penyuluh.
Buktinya, banyak sekali tambak-tambak masyarakat yang kian hari-kian
turun produktivitasnya," ujarnya.
Ketika ditanya apakah masyarakat pesisir juga dilibatkan dalam Penas
XIII, H Suwardi menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Tetapi, ujarnya,
dirinya akan berusaha datang langsung ke Penas XIII di Kota Tenggarong,
karena dia merasa sebagai nelayan yang menggantungkan hidupnya pada
sektor perikanan perlu pengetahuan lebih banyak.
Sementara itu, perwakilan massa yang datang ke Kantor Gubenru untuk
menuntut Pemekaran Kutai Pesisir, Syamsir menyatakan masyarakat Kutai
Pesisir mendukung suksesnya Penas XIII di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Walaupun kami mendesak untuk pemekaran Kutai Pesisir, tetapi kami
merasa bangga karena Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi tuan rumah bagi
kedatangan petani dan nelayan seluruh Indonesia. Karena suksesnya Penas
XIII di Kutai Kartagera tidak saja kebanggaan masyarakat Kutai
Kartanegara, tetapi juga kebanggaaan masyarakat Kaltim pada umumnya,"
ujarnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM