(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Wagub Hadiri 3rd Borneo Forum di Pontianak

21 Maret 2019 Admin Website Berita Daerah 3638
Wagub Hadiri 3rd Borneo Forum di Pontianak

PONTIANAK. Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakam dalam visi Kaltim Berdaulat, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) khususnya subsektor perkebunan menjadi sektor yang sangat penting. "Subsektor perkebunan diprioritaskan menggantikan dominasi Migas dan batubara terhadap perekonomian Kaltim," kata H Hadi Mulyadi dalam 3rd Borneo Forum Tahun 2019 di Hotel Ibis Pontianak Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2019).

Wagub Hadi pada forum pelaku usaha kelapa sawit regional Kalimantan menjadi keynote speakers dengan materi Multiplayer effect pembangunan kelapa sawit berkelanjutan terhadap masyarakat Kaltim. Borneo Forum 2019 diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) se Kalimantan bertema Peluang dan Tantangan Pertumbuhan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kalimantan.

Hadi menambahkan pembangunan perkebunan Kaltim bertujuan meningkatkan peran perkebunan dalam pengembangan ekonomi wilayah berbasis kerakyatan melalui pembangunan yang berkelanjutan sehingga subsektor ini didorong untuk berkontribusi besar menggerakkan ekonomi kerakyatan.

Selain itu, subsektor ini tidak saja mampu mengembangkan wilayah juga menyerap tenaga kerja serta menciptakan nilai tambah melalui percepatan pembangunan industri hilir berbasis kelapa sawit. Disamping itu, lanjutnya perkebunan kelapa sawit diharapkan berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Dimana, Kaltim saat ini masih dihadapkan pada permasalahan pemerataan hasil pembangunan. Berdasarkan data indeks tingkat kesenjangan pendapatan antara kelompok pendapatan masyarakat di Kaltim meningkat Dari 0,332 pada tahun 2017 menjadi 0,342 pada tahun 2018.

Karena itu ungkapnya, pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan dilakukan melalui pengembangan pertanian dalam arti luas dan subsektor perkebunan berkontribusi 52 persen di sektor pertanian. "Oleh karena itu, penting untuk menjaga investasi pada subsektor perkebunan," harapnya.

Sementara itu, jika dilihat ketenagakerjaan sektor ekonomi kerakyatan. Sektor perdagangan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 25,23 persen.

Sedangkan sektor pertanian peringkat kedua dalam penyerapan tenaga kerja sebesar 21.32 persen. Tenaga kerja yang langsung bekerja pada subsektor perkebunan sebanyak 337.972 jiwa. "Perkebunan menjadi tumpuan hidup rakyat Kaltim. Perlu perhatian khusus sebab berpengaruh signifikan terhadap upaya mengurangi kesenjangan pembangunan," jelas Hadi.

Ditambahkan keterlibatan masyarakat dalam usaha perkebunan yang diatur dalam kemitraan perkebunan saat ini telah mencapai 21,25 persen dari luas total kebun sawit di Kaltim. "Kondisi ini menunjukkan potensi masih besar. Selain serapan tenaga kerja juga andalan dalam percepatan pencapaian desa berlistrik," ungkap Hadi Mulyadi. (mar/her/yans/fat/humasprovkaltim)

SUMBER: SEKRETARIAT

Artikel Terkait