Krisis Berimbas ke Harga Karet
JAKARTA, KOMPAS.com — Krisis ekonomi yang melanda
Amerika Serikat dan Eropa telah berimbas ke harga karet. Harga karet
ikut melemah seiring dengan perlambatan permintaan di kedua wilayah
tersebut. Kalangan eksportir mulai mengalihkan ekspor ke negara-negara
alternatif, seperti Korea dan Jepang.
Menurut laporan
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian
Perdagangan di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), harga karet berjangka
RSS3 pada Kamis (18/8/2011) ditutup melemah.
Harga karet berjangka
untuk penyerahan Agustus 2011 ditutup pada level harga 3,89 juta per
kilogram dari harga sebelumnya 3,93 juta per kilogram.
"Penurunan harga karet dikarenakan adanya kekhawatiran atas krisis utang
dan jatuhnya harga minyak mentah yang mengurangi daya tarik komoditas,"
kata Kepala Bappebti Syahrul Sempurnajaya, Jumat (19/8/2011).
Di dalam negeri, harga karet alam untuk semua jenis yang diperdagangkan di pasar lelang setempat tidak ada perubahan. Harga karet alam jenis slab 100 persen kadar karet kering (KKK) masih tetap bertahan Rp 35.200 per kg, slab bersih 70 persen Rp 24.640 per kg, dan slab bersih 50 persen ditawarkan Rp 16.700 per kg.
Stabilnya harga dikarenakan permintaan konsumen masih
biasa dan persediaan barang di pasaran cukup tersedia, yang didukung
arus pasokan dari petani setempat lancar.
DIKUTIP DARI KOMPAS, JUMAT, 19 AGUSTUS 2011