MEDAN--MICOM: Harga rata-rata ekspor crude palm oil (CPO) tahun
ini diperkirakan lebih tinggi dari 2010 atau mencapai US$900 per metrik ton.
"Harga rata-rata ekspor itu diperkirakan naik dengan perhitungan
permintaan di pasar semakin tinggi di tengah produksi yang tidak
mengalami lonjakan. Harga rata-rata CPO tahun lalu masih US$840 per
metrik ton," kata Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom
Bangun di Medan, Selasa (15/2).
Indonesia sendiri misalnya ditargetkan menghasilkan CPO 22,5
juta-22,8 juta ton dari 21,3 juta ton tahun lalu. Selain permintaan
yang tinggi, harga CPO yang naik itu diduga dipicu kenaikan harga
minyak mentah yang tren menguat, termasuk produksi minyak nabati
lainnya seperti kedelai dan kanola.
"Melihat harga CPO yang terus menguat, harusnya pemerintah
memberikan rangsangan yang lebih besar kepada petani, pengusaha kebun
sawit, dan eksportir agar produksi dan ekspor bisa meningkat," katanya.
Pemerintah sudah harus menghapus atau menurunkan pajak ekspor CPO itu.
Pemerintah juga harus memangkas berbagai biaya yang menjadi beban
perusahaan agar harga jual bisa bersaing dan keinginan memproduksi
produk jadi CPO semakin besar. "Pemerintah juga harus membantu dan
berada di depan dalam menepis isu lingkungan yang masih terus
berlangsung," katanya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 16 PEBRUARI 2011