Disbun Optimalisasi Kegiatan Pro Rakyat
02 Januari 2014
Admin Website
Berita Daerah
4636
SAMARINDA. Dalam upaya mewujudkan 100 hari kerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup pemerintah provinsi khususnya pembangunan subsektor perkebunan di daerah, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim prioritaskan optimalisasi kegiatan pro rakyat.
"Program perluasan perkebunan rakyat dengan komoditi kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa dalam pada sentra-sentra pengembangan telah diprioritaskan untuk lima tahun kedepan, khususnya untuk program 100 hari kerja 2014, terutama dalam mewujudkan Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBun) di Kaltim," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati didampingi Kepala Bidang Pengembangan Bambang F Fallah, Selasa (31/12).
Kegiatan prioritas 2014 diharapkan mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan perekonomian rakyat dan peningkatan fungsi lahan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani.
Pengembangan KIMBun dilaksanakan secara menyeluruh didukung aspek teknis, sosial, ekonomi serta lingkungan. KIMBun juga harus ditinjau dari karakteristik wilayah untuk pengembangan komoditas perkebunan yang layak dan berkelanjutan.
Tahapan dimulai dari penentuan calon petani dan calon lokasi/ penyiapan lahan (CP/CL), penyiapan bahan tanaman termasuk pengembangan infrastruktur pendukung baik jalan maupun jembatan di dalam kawasan.
"Untuk melaksanakan program KIMBun ini terlebih dulu dilakukan identifikasi potensi lahan sebagai sumber daya di daerah atau kawasan pengembangan terutama karakteristik kewilayahan untuk menunjang kegiatan ekonomi berkelanjutan," jelasnya.
Disebutkan, selama 2013 telah dilaksanakan berbagai program pro rakyat dalam pembangunan perkebunan. Diantaranya pertemuan teknis dan perluasan areal hingga koordinasi penyiapan lahan dan pemanfaatan lahan untuk PIR (Perkebunan Inti Rakyat) Swadaya.
Selain itu juga dilakukan pelatihan pengembangan tanaman kelapa sawit untuk lima daerah dengan tujuh kegiatan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda serta Penajam Paser Utara, Kutai Barat dan Kutai Timur dengan jumlah target latih sebanyak 508 orang.
Pelatihan pengembangan tanaman kakao di dua daerah yakni Kabupaten Berau sebanyak 100 orang dan Kutai Timur 50 orang. Pelatihan intensifikasi/pemeliharaan kabun lada terdiri dari tiga kegiatan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 100 orang.
"Termasuk pelatihan pengembangan tanaman karet seluas 450 hektar untuk empat kabupaten dengan lima kegiatan diikuti 315 petani. Kegiatan-kegiatan pro rakyat itu akan terus ditingkatkan pada tahun 2014 khususnya dalam program 100 hari kerja SKPD," ujar Etnawati.
SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN
"Program perluasan perkebunan rakyat dengan komoditi kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa dalam pada sentra-sentra pengembangan telah diprioritaskan untuk lima tahun kedepan, khususnya untuk program 100 hari kerja 2014, terutama dalam mewujudkan Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBun) di Kaltim," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati didampingi Kepala Bidang Pengembangan Bambang F Fallah, Selasa (31/12).
Kegiatan prioritas 2014 diharapkan mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan perekonomian rakyat dan peningkatan fungsi lahan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani.
Pengembangan KIMBun dilaksanakan secara menyeluruh didukung aspek teknis, sosial, ekonomi serta lingkungan. KIMBun juga harus ditinjau dari karakteristik wilayah untuk pengembangan komoditas perkebunan yang layak dan berkelanjutan.
Tahapan dimulai dari penentuan calon petani dan calon lokasi/ penyiapan lahan (CP/CL), penyiapan bahan tanaman termasuk pengembangan infrastruktur pendukung baik jalan maupun jembatan di dalam kawasan.
"Untuk melaksanakan program KIMBun ini terlebih dulu dilakukan identifikasi potensi lahan sebagai sumber daya di daerah atau kawasan pengembangan terutama karakteristik kewilayahan untuk menunjang kegiatan ekonomi berkelanjutan," jelasnya.
Disebutkan, selama 2013 telah dilaksanakan berbagai program pro rakyat dalam pembangunan perkebunan. Diantaranya pertemuan teknis dan perluasan areal hingga koordinasi penyiapan lahan dan pemanfaatan lahan untuk PIR (Perkebunan Inti Rakyat) Swadaya.
Selain itu juga dilakukan pelatihan pengembangan tanaman kelapa sawit untuk lima daerah dengan tujuh kegiatan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda serta Penajam Paser Utara, Kutai Barat dan Kutai Timur dengan jumlah target latih sebanyak 508 orang.
Pelatihan pengembangan tanaman kakao di dua daerah yakni Kabupaten Berau sebanyak 100 orang dan Kutai Timur 50 orang. Pelatihan intensifikasi/pemeliharaan kabun lada terdiri dari tiga kegiatan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 100 orang.
"Termasuk pelatihan pengembangan tanaman karet seluas 450 hektar untuk empat kabupaten dengan lima kegiatan diikuti 315 petani. Kegiatan-kegiatan pro rakyat itu akan terus ditingkatkan pada tahun 2014 khususnya dalam program 100 hari kerja SKPD," ujar Etnawati.
SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN