Sektor Perkebunan Jadi Andalan
MALINAU. Berbagai Komoditi terus digali dan kembangkan di seluruh desa yang ada wilayah Kecamatan Malinau Barat. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan Komitmen Kecamatan Malinau Barat, yakni menjadikan Malinau Barat sebagai lumbung pangan. Karena visi kecamatan Malinau Barat, mewujudkan Kecamatan Malinau Barat yang demokratis, maju dan jaya melalui Gerakan Desa Membangun (Gerdema).
Camat Malinau Barat Padan Impung SPd mengungkapkan, sebagai sub sektor andalan dalan mewujudkan lumbung pangan itu akan lebih dititikberatkan pada sektor perkebunan sebagai andalan. Yakni perkebunan karet, kepala sawit, kopi kakau (cokelat) dan kopi. “Namun bukan berarti kita menginggalkan sektor-sektor yang lainnya seperti kacang tanah, jagung, padi dan jenis lainnya,” ungkap Padan Impung kepada media ini beberapa hari lalu.
Padan Impung menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Kecamatan Malinau Barat untuk perkebunan kelapa sawit sejauh ini sudah mencapai 127 hektare. Dari jumlah luasan itu, ada yang sudah panen, ada yang perawatan dan pula yang masih dalam proses penanaman. Sedangkan jumlah petani sawit yang sudah terdaftar saat ini 61 orang yang meliputi di Desa Tanjung Lapang dan Kuala Lapang.
Untuk perkebunan karet di Malinau Barat sejauh ini luasan lahannya baru mencapai 81 hektare dengan Iokasi di empat wilayah desa yakni Desa Tanjung Lapang, Kuala Lapang, Sempayang dan Sesua. Sektor perkebunan kopi, luasan lahannya saat ini tercatat sebanyak 59 hektare. Dari jumlah luasan lahan tersebut, juga tersebar di 4 wilayah desa yakni di Desa Tanjung Lapang, Kuala Lapang, Taras dan Sempayang.
Sedangkan untuk sektor perkebunan kakao jumlah luasan lahannya justru lebih luas dari perkebunan kopi, yakni 92 hektare . “Dari 92 hektare kebun kakao ini, tersebar di 5 desa yakni Desa Tanjung Lapang, Kuala Lapang, Sempayang, Taras dan Sesua,” sebutnya.
Ia menjelaskan, dalam pengmbangan sektor perkerbunan yang dijadikan sebagai program unggulan dan andalan Kecamatan Malinau Barat ini sangat membutuhkan partisipasi dinas terkait disamping masyarakat. Dalam hal ini, Dinas perkebunan dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Dispertanak) dan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Sehingga program dapat berjalan dengan baik dan maksimal dalam upaya menciptakan masyarakat yan sejahtera.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 12 DESEMBER 2011