(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Pasok menipis, harga kopi melejit

12 Agustus 2011 Admin Website Artikel 2461

LONDON: Harga kopi berjangka meningkat ke level atas dalam tiga minggu di London akibat spekulasi minimnya stok di pelabuhan-pelabuhan Eropa yang akan mulai habis.

Stok kopi robusta di Eropa tercatat menurun sampai pasokan dari musim baru kembali tersedia di Vietnam—negara produsen terbesar varietas tersebut. Menurut Head of Coffee Armajaro Trading Ltd Ana Vohronger Wilks, Vietnam biasanya mulai melakukan pengiriman pada Oktober.

"Karena saham bersertifikat di Eropa jelas lebih murah dibandingkan tempat asalnya, persediaan akan mulai dicairkan. Kita harus menunggu paling tidak tiga bulan sebelum melihat yang ada di Vietnam. Harga bisa ditargetkan US$2300 per ton," kata analis Macquarie Group Kona Haque seperti dikutip Bloomberg.

Kopi robusta untuk pengiriman November naik 4,1% atau US$89 menjadi US$2,248 per metrik ton pada pukul 09.57 di NYSE LIFFE di London. Harga mencapai US$2,250, level tertinggi sejak 19 Juli. Kopi arabika untuk pengiriman Desember naik 2,8 sen atau 1,2% ke level US$2,411 per pon di ICE Futures US di New York.

Berdasarkan laporan Bloomberg, persediaan dengan sertifikat bertingkat di gudang tercatat 410,140 ton per 25 Juli lalu. Persediaan kopi Vietnam cukup untuk menutupi kebutuhan ekspor selama 3 bulan.

"Saham bersertifikat akan membawa penurunan sampai produksi baru tiba, karena sangat sedikit kopi yang tersisa di Vietnam," ujar Wilks.

Sementara untuk komoditas gula, harga gula berjangka untuk pengiriman Oktober merayap naik 1,1% atau US$7,6 menjadi US$731,4 per ton di London. Gula mentah untuk pengiriman Oktober naik tipis 0,03 sen menjadi US$27,65 sen per pon di New York.


DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, KAMIS, 11 AGUSTU 2011

Artikel Terkait