JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) sebagai asosiasi
resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Roundtable on Sustainable Palm
Oil (RSPO) 29 September 2011. Langkah ini ternyata mendapat dukungan
dari Asosiasi Pemilik Perkebunan Minyak Sawit Serawak (SOPPOA) di
Malaysia.
"Malaysia MPOA (Malaysian Palm Oil Association) masih
tetap (anggota RSPO), sebenarnya yang mendukung langkah kita SOPPOA
mendukung kita dari Serawak," kata Sekjen Gapki Joko Supriyono kepada detikFinance, Selasa (4/9/2011)
Joko
mengatakan tak tahu mengapa pihak SOPPOA mendukung langkah Gapki. Namun
yang ia tahu asosiasi sawit Malaysia atau MPOA belum merespons
keputusan Gapki keluar dari RSPO.
"Alasanya kita keluar dari RSPO agar lebih fokus men-support ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) supaya lebih cepat," katanya.
Ia
menegaskan Gapki keluar dari RSPO sebagai asosiasi produsen sawit di
Indonesia. Sementara keanggotaan RSPO para anggota Gapki yang sudah
masuk RSPO masih tetap. Joko menambahkan memberikan kebebasan kepada
anggota Gapki untuk tetap atau keluar dari RSPO karena itu hak
anggotanya.
"Anggota Gapki yang sudah menjadi anggota RSPO, mau
keluar atau tetap di RSPO silahkan saja, yang keluar Gapki sebagai
asosiasi," jelasnya.
Menurutnya dengan Gapki keluar dari RSPO tak
akan mengubah konstelasi forum RSPO yang saat ini sudah ada, termasuk
tak mempengaruhi perdagangan sawit anggota Gapki di Eropa. Namun dari
sisi Gapki, akan berdampak tak lagi mengikuti acara-acara yang digelar
oleh RSPO termasuk mengikuti kesepakatan yang dilakukan RSPO.
"Ketika
surat keluar itu dilayangkan, maka ketika acara roundtable di Kinabalu
(Malaysia) kita nggak mengirim perwakilan, kita nggak ikut,"katanya.
Gapki
menyatakan keluar dari keanggotaan RSPO pada 29 September 2011.
Keputusan itu sudah melibatkan dewan pengurus dan pembina Gapki sebagai
wujud komitmen mereka untuk mendukung ISPO sebagai platform industri
minyak sawit berkelanjutan di Indonesia.
Anggota Gapki tetap
diperbolehkan untuk tetap menjadi anggota RSPO. Gapki tetap memberikan
keleluasaan serta kebebasan kepada anggotanya untuk tetap menjadi
anggota RSPO.
RSPO merupakan asosiasi nirlaba yang menyatukan
kepentingan tujuh sektor industri kelapa sawit. Anggota RSPO berasal
dari berbagai sektor, dari produsen produk konsumen, produsen kosmetik,
pengolah dan pedagang kelapa sawit, penyedia jasa keuangan, peritel,
sampai dengan lembaga swadaya masyarakat.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 4 OKTOBER 2011