TANAH GROGOT. Antrean panjang angkutan buah
sawit di pabrik crude palm oil atau minyak sawit mentah (CPO) Samuntai
menjadi pemadangan biasa. Petani juga kesulitan menjual hasil panen ke
pabrik. Alih-alih berpikir untung, dalam situasi seperti ini para petani
justru dirugikan.
Demikian diungkapkan sejumlah anggota DPRD saat berdialog dengan warga
di Long Ikis, Senin (4/10) kemarin. DPRD Paser meminta semua pihak yang
dari perusahaan hingga pemerintah daerah (pemda) serius menangani
permasalahan.
“Ini permasalahan klasik yang sampai sekarang tidak ditemukan jalan
keluarnya,” sebut anggota DPRD Paser Muspandi kepada wartawan.
Menurutnya, saat musim produksi Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit
belum merasakan dampat positif dari usahanya. Terbukti, dari kunjungan
DPRD di pabrik CPO Samuntai, Senin kemarin, antrean panjang terlihat.
Bahkan antrean ini diprediksi hingga empat hari.
“Petani merasa dirugikan karena harus menambah biaya tambahan sewa
angkutan, semantara nilai jual sawit mereka juga bakal berkurang karena
antrean yang terlalu lama,” ungkapnya. Kelompok tani di Long ikis
berharap masalah ini segera dicarikan jalan keluarnya.
Tepisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser I Gusti
Putu Suantara saat dikonfrimasi harian ini mengaku telah mendengar
keluhan petani di Long Ikis. Ia juga mengaku telah menghubungi
pabrik-pabrik sawit menanyakan masalah yang terjadi.
“Salah satu mesin pabrik sawit milik PT ABDN rusak sehingga petani
yang ada berbondong-bondong ke pabrik CPO Samuntai. Nah, inilah penyebab
antrean panjang,” katanya.
Ia menambahkan, hal itu terjadi karena keterbatasan pabrik sawit di paser.
“Saya sudah hubungi PT ABDN, mereka mengatakan besok (hari ini, Red)
mesin yang rusak itu bisa beroperasi kembali. Kami berharap tak ada
lagi penumpukan dan konsentrasi penjualan hasil panen bisa terpecah,”
ujar Putu.
Putu mengatakan, antisipasi panen raya bulan Oktober ini sudah
dipikirkan. Pembukaan pabrik sawit baru diharapkan segera beroperasi.
Seperti pabrik sawit di Lo Lo dan Long Kali yang akan dibangun.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 6 OKTOBER 2010