
NUNUKAN. Sebanyak 30 orang petani
kakao yang ada di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan mendapat pelatihan teknik
budi daya pengembangan kakao.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim yang diwakili oleh Kepala Bidang
Produksi, Sukardi, SP, M.Si mengatakan pelatihan bagi petani kakao merupakan
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan Gerakan Nasional
(Gernas) Kakao di Kaltim yang meliputi peremajaan, rehabilitasi dan
intensifikasi.
"Sekitar 30 orang petani dan
penyuluh kakao di Sebatik, Nunukan mulai dilatih teknik pengembangan budi daya
pengembangan kakao guna mendukung Gernas Kakao di Kaltim," ungkapnya,
Selasa (21/5) kemarin.
Menurut dia, kegiatan ini sangat
menguntungkan karena telah memberikan pengetahuan kepada petani sehingga dapat
memahami ilmu dan cara pemeliharaan tanaman kakao yang baik agar dapat
berproduksi dan mencapai produktivitas yang maksimal secara berkelanjutan.
Ditambahkan, selama ini, harga kakao Indonesia selalu anjlok
di pasaran dan hanya mampu menempati posisi ketiga dunia padahal dari segi
tampilan fisik dan kualitas produk tidak kalah dengan dua kompetitor yakni
Ghana dan Pantai Gading, hanya karena kakao Indonesia tidak difermentasi.
"Kakao di Sebatik harus terus
ditingkatkan produksinya agar dapat mengkontribusi peningkatan kakao di Kaltim
yang tingkat produksinya mencapai 23.206 ton pada tahun 2012 dengan luas
sekitar 23.492 hektare dan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan petani
kakao yang menyandarkan hidupnya dari tanaman kakao dengan jumlah sekitar 18.651
orang," katanya. (rey)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI