Petani Plasma Dapat Dukungan BNI
TANJUNG REDEB - Setelah tumbuhnya perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Segah dan Talisayan, juga menumbuhkan minat masyarakat untuk ikut menanam sawit dengan cara plasma. Namun, petani tentu terhalang pada pembiayaan, yang jumlahnya tidak sedikit. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan Bank BNI, untuk mendukung petani plasma.
Setelah melalui perencanaan panjang, kemarin Bupati Makmur HAPK, Pimpinan Bank BNI serta petani yang masuk dalam kelompok Asosiasi Petani Sawit (Aspawit) menyaksikan kerja sama kemitraan tersebut. Juga disaksikan manajemen PT Tanjung Bayu Perkasa, selaku penampung hasil petani.
Dalam penyampaiannya, Bhakti selaku koordinator Aspawit, menjelaskan saat ini jumlah petani yang terlibat dalam kegiatan plasma sawit mencapai 2.000 jiwa. Dengan luasan lahan yang digarap 5.000 hektare. Lahan ini diperkirakan akan terus bertambah, seiring dengan tingginya minat masyarakat sekitar perkebunan untuk ikut dalam program plasma sawit.
Sementara Saidi Noor, pemimpin Bank BNI Cabang Tanjung Redeb mengaku prospek plasma sawit cukup menjanjikan di waktu mendatang. Terutama dalam meningkatkan pendapatan petani. Peluang ini yang dimanfaatkan Bank BNI, untuk mendukung pendanaan yang diberikan kepada petani plasma melalui Aspawit.
“Jumlahnya mencapai lebih dari Rp 10 miliar,” kata Saidi. Dana ini, tentu diarahkan untuk membantu kegiatan operasional para petani plasma, yang memerlukan biaya tidak sedikit untuk merawat lahan maupun kegiatan tanam. Bank BNI siap memberikan dukungan kepada petani plasma sawit baik yang tergabung dalam Aspawit maupun petani sawit yang baru akan memulai usahanya nanti.
Bupati Makmur bangga menyaksikan perjanjian antara Aspawit dan Bank BNI ditandatangani. ”Kalau saya ikut menandatangani, itu pertanda ungkapan syukur dan optimisme saya perjanjian ini akan berjalan lancar,” kata Makmur. Ia juga memperkirakan masa depan petani plasma sawit akan maju dengan pesat.
Kepada perusahaan yang akan menampung hasil panen petani plasma, agar terus melakukan kerja sama yang baik. ”Berika pembinaan sejak dini, sehingga petani bisa mendapatkan bibit sawit berkualitas,” pesan Makmur. Dengan begitu, petani mendapatkan hasil panen yang baik, perusahaan juga akan mendapatkan produksi sawit yang berkualitas.
Selain mendapatkan tandan buah segar, perusahaan juga diharapkan melakukan pembinaan dalam melakukan terobosan lewat produksi rumah dari bahan baku kelapa sawit.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 21 JANUARI 2011