Petani dan Nelayan Dilatih Internet
21 Juni 2011
Admin Website
Artikel
4061
TENGGARONG. Peserta Pekan Nasional (Penas) XIII Pepati dan Nelayan yang merupakan
petani dan nelayan mendapat pengetahuan tentang pemanfaatan dunia maya
(internet) untuk mencari informasi dan jaringan usaha pertanian.
Menteri Pertanian RI Suswono, Ahad (19/6) menyempatkan diri melihat
langsung pelatihan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mentan berpesan kepada peserta agar pelatihan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya karena dari internet bisa melihat informasi teknologi pertanian dan segala ilmu pengetahuan. Melalui internet juga dapat menjalin kerjasama atau jaringan usaha sehingga produksi yang dihasilkan dapat dipasarkan lebih luas, seiring dengan akses informasi yang lebih luas.
"Kalau sudah bisa mengakses internet, jangan untuk buka situs porno.ya...!, manfaatkan teknologi internet yang positif bagi kemajuan dan jaringan usaha, " kata Mentan Suswono.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Pelatihan dan Informasi Kementrian Pertanian, Bayu Mulyana mengatakan pelatihan jaringan internet bagi petani setidaknya dapat mengerti tentang teknologi informasi dan membentuk petani andal dan tidak gagap teknologi (Gaptek) serta mewujudkan kemandirian pangan.
"Target kami, petani sudah melek internet sudah bagus, syukur-syukur bisa menguasai. Karena para peserta murni petani, rata-rata atau sekitar 30 persen belum melek internet. Setiap hari pelatihan dibagi dalam dua kelas langsung selesai, satu kelas 40 orang dari delegasi 33 provinsi. Pelatihan internet mendapat respon petani jika tidak dibatasi peserta dipastikan membludak," kata Bayu.
Ditambahkan, tujuan pelatihan ini para petani terbuka wawasan dan mampu mengikuti informasi tentang harga pasar, sehingga tidak dibohongi lagi soal harga dan dapat mengakses jaringan agrobisnis. "Harapan kita, semoga petani dapat terus maju, seiring dengan berkembang dan kencangnya arus teknologi informasi. Setelah selesai pelatihan para petani juga dibekali piringan kaset untuk dipelajari ketika kembali ke daerah masing-masing. Sebagai tanda kelulusan peserta juga diberi sertifikat," katanya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Dalam kesempatan itu, Mentan berpesan kepada peserta agar pelatihan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya karena dari internet bisa melihat informasi teknologi pertanian dan segala ilmu pengetahuan. Melalui internet juga dapat menjalin kerjasama atau jaringan usaha sehingga produksi yang dihasilkan dapat dipasarkan lebih luas, seiring dengan akses informasi yang lebih luas.
"Kalau sudah bisa mengakses internet, jangan untuk buka situs porno.ya...!, manfaatkan teknologi internet yang positif bagi kemajuan dan jaringan usaha, " kata Mentan Suswono.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Pelatihan dan Informasi Kementrian Pertanian, Bayu Mulyana mengatakan pelatihan jaringan internet bagi petani setidaknya dapat mengerti tentang teknologi informasi dan membentuk petani andal dan tidak gagap teknologi (Gaptek) serta mewujudkan kemandirian pangan.
"Target kami, petani sudah melek internet sudah bagus, syukur-syukur bisa menguasai. Karena para peserta murni petani, rata-rata atau sekitar 30 persen belum melek internet. Setiap hari pelatihan dibagi dalam dua kelas langsung selesai, satu kelas 40 orang dari delegasi 33 provinsi. Pelatihan internet mendapat respon petani jika tidak dibatasi peserta dipastikan membludak," kata Bayu.
Ditambahkan, tujuan pelatihan ini para petani terbuka wawasan dan mampu mengikuti informasi tentang harga pasar, sehingga tidak dibohongi lagi soal harga dan dapat mengakses jaringan agrobisnis. "Harapan kita, semoga petani dapat terus maju, seiring dengan berkembang dan kencangnya arus teknologi informasi. Setelah selesai pelatihan para petani juga dibekali piringan kaset untuk dipelajari ketika kembali ke daerah masing-masing. Sebagai tanda kelulusan peserta juga diberi sertifikat," katanya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM