MALANG. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,
Jawa Timur menyatakan program pengembangan jarak pagar (Jatropha curcas
L) secara nasional gagal total. Penyebabnya karena pemerintah tidak
konsisten dengan kebijakan energi yang dibuatnya.
"Saat harga minyak dunia naik, pemerintah kerap panik. Sementara
saat harga minyak dunia turun, dengan mudah melupakan kebijakan hemat
energi yang sudah dicanangkan sebelumnya," Guru Besar Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Eko Widaryanto kepada
Media Indonesia, Minggu (3/6).
Ia menjelaskan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar
minyak, pemerintah sudah berupaya mengembangkan bahan bakar nabati
(biofuel) dengan membentuk tim nasional pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) melalui Keputusan Presiden No 10 Tahun 2006.
Selain itu, kata dia, dalam mendukung pengembangan BBN juga
diterbitkan Peraturan Presiden No 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
Nasional.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, MINGGU, 3 JUNI 2012