JAKARTA -
Pemerintah menyiapkan rencana hilirisasi untuk produk kopi karena
melihat adanya prospek yang bagus untuk komoditas kopi dan produk-produk
turunannya. Kedepannnya pemerintah akan mendorong pengolahan kopi di
dalam negeri.
"Karena kami melihat kopi itu mempunyai prospek
untuk downstream (produk turunan) dari produk turunannya," kata Menteri
Perindustri MS Hidayat ketika ditemui di kantornya Selasa (24/5/2011).
Pemerintah
tengah menyiapkan kemudahan-kemudahan untuk menjalankan hilirisasi
komoditas kopi. Menurut Hidayat, jika hal tersebut dapat dilakukan
banyak investor yang akan masuk ke Indonesia.
"Kalau kita beri policy kemudahan untuk downstream, yang lain (investor) akan masuk," ujarnya.
Hidayat
menambahkan, saat ini, tingkat aselon 1 dan 2 kementerian perindustrian
sedang mebuat rencana hilirisasi komoditas kopi yang selanjutnya akan
disampaikan kepada Menteri Keuangan.
"Sedang dibuat oleh aselon 1 dan 2. Nanti kita sampaikan ke menteri keuangan," ungkapnya.
Lebih
lanjut Hidayat menyampaikan, program hilirisasi kopi akan membawa hal
positif seperti yang terjadi pada komoditas kakao (coklat). Pemerintah
telah menyikapi kebijakan kakao dengan memberikan disintensif untuk
ekspor biji kakao.
"Saya optimis, sukses kita di kakao. Kita menyikapinya dengan disintensif untuk ekspor biji kakao," tuturnya.
Menurutnya
investor dari Malaysia dibidang pabrik kakao telah meminta kepada
pemerintah Indonesia untuk tidak menghilangkan bea keluar kakao. Saat
ini, mereka telah membangun pabrik pengolahan biji kakao di Batam dan
akan diresmikan oleh Menteri Perindustrian.
"Bulan depan saya
diminta meresmikan pabrik kakao di batam, investasi Malaysia. Dulu kan
mereka marah karena bea keluarnya kita kenakan. Sekarang setelah 1 tahun
kapok, mau membangun pabrik di sini. Sekarang menuntut pemerintah, bea
keluarnya jangan dicabut," jelasnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 24 MEI 2011