Pasar Diambil RI, Harga CPO Drop
02 Agustus 2012
Admin Website
Artikel
5664
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit di Kuala Lumpur
turun untuk 3 bulan berturut-turut, menyusul prediksi ekspor sawit Malaysia
turun pada July yang menandakan peralihan ke produk ekspor dari Indonesia.
Harga kontrak sawit pada pengiriman Oktober
2012 turun 1,6% menjadi RM 2.958 ringgit per ton di Bursa Derifativ Malaysia.
"Harga turun akibat dari ekspor Malaysia turun
setelah indonesia mengambil alih pangsa pasar," ujar Paramalingam Supramaniam,
Direktur Pelindung Bestari Sdn.
Harga kontrak minyak sawit tersebut selama
july diperkirakan mencapai 1,8%. Lembaga survei Intertek mengatakan bahwa
ekspor dari Malaysia turun 15% menjadi 1,23 juta ton pada Juli dibandingkan
dengan Juni.
Berdasarkan pada data Bloomberg terhadap lima pelaku industri, ekspor
Indonesia diprediksi naik 23% menjadi 1,14 juta ton pada Juni, karena produsen
mengambil untung dari penurunan pajak ekspor.
Tiga responden dalam survei memperkirakan
produksi Indonesia akan turun 5% menjadi 2 juta ton dan mereka tidak
menyebutkan perkiraan jumlah stok yang tersedia.
Malaysia berencana untuk menaikkan jumlah
kuota CPO bebas tarif ekspor sebesar 2 juta ton untuk menaikan kuota CPO bebas
tarif ekspor untuk mendorong harga lokal. Produsen sawit terbesar kedua di
dunia tersebut berusaha mengatasi koreksi ekspor Indonesia memangkas pajak
ekspor pada Oktober. Indonesia memangkas bea ekspor menjadi 15% pada Juli
15% dibandingkan 19,5% pada Juni.
"Mulai Agustus, India akan membeli CPO lebih
banyak dari Malaysia karena adanya tambahan kuota 2 juta ton tersebut," ujar
Sandeep Bajoria, CEO pialang Sunvin Group di Mumbai.
Harga minyak sawit Malaysia yang merupakan
acuan harga global, naik 4,7% dari level terendah 8 bulan pada Juni.
Di Dallian Commodity Exchange harga CPO
pengiriman January naik 0,2% menjadi 7.866 yuan per ton.
DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, RABU, 1 AGUSTUS 2012
DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, RABU, 1 AGUSTUS 2012