Pabrik Berdiri, Harga Karet Stabil
SENDAWAR – Beroperasinya pabrik karet di Kutai Barat direspons antusias
oleh petani karet. Mengingat selama ini getah karet masih dipasarkan ke
luar daerah seperti Banjarmasin. Kondisi ini menyebabkan harga karet
anjlok karena harus dipotong ongkos pengiriman.
“Selama ini Banjarmasin menjadi kota tujuan pemasaran getah karet dari
petani di Kubar. Ini karena belum ada perusahaan karet di Kubar.
Dampaknya ya harga agak miring karena harus dipotong biaya pengiriman,”
ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubar H Sofyan pada media
ini, kemarin.
Saat ini, lanjutnya, harga karet mulai stabil sekitar Rp 13 ribu per
kilogram. “Hal ini semenjak pabrik karet di Kampung Mencimai Barong
Tongkok mulai beroperasi sekitar sebulan lalu. Dulu harga getah karet
sempat anjlok ke kisaran Rp 5.000 per kilogram,” jelas Sofyan.
Ke depan menurutnya, tinggal bagaimana supaya petani karet bisa
tergabung dalam kelompok tani, karena itu akan berpengaruh pada nilai
tawar harga, khususnya sebelum masuk ke koperasi.
“Saat ini yang kami prioritaskan adalah bagaimana memperbaiki kualitas
karet karena sangat berpengaruh terhadap harga ,” papar Sofyan.
Saat ini belum ada standar kualitas getah karet. Itulah yang menyebabkan adanya perbedaan harga di tiap daerah. Selain juga dipengaruhi kurs rupiah terhadap dolar.
Sementara itu Direktur PT Davaco Pabrik Karet, Egon mengatakan, saat
ini operasi masih tahap uji coba. “Saat ini masih dalam tahap pembenahan
mesin penggilingan karena tidak secepat yang kami harapkan,” ujarnya.
Pihaknya terus berupaya agar pabrik dapat beroperasi maksimal pada
Desember mendatang. “Semoga tidak ada halangan dapat beroperasi bulan
depan (Desember, Red). Saat ini tinggal menunggu pengaturan dari
manajemen,” paparnya.
Soal kapasitas produksi? “Satu shift atau 8 jam dapat memproduksi 26
ton. Saat ini masih 2 shift. Kalau mesin optimal bisa 3 shift,”
jelasnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 30 NOPEMBER 2010