Mentan Minta Kaltim Lakukan Gerakan Integrasi Sawit dan Jagung
03 Agustus 2016
Admin Website
Berita Daerah
3632
SAMARINDA. Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman minta Pemprov Kaltim tidak
hanya memprioritaskan pengembangan pangan beras, tetapi juga harus
meningkatkan produksi jagung.
"Kaltim memiliki kebun kelapa sawit lebih satu juta hektare. Karena itu, diinstruksikan agar keberadaan kebun tersebut bisa diintegrasikan dengan jagung. Tahap peratama bisa ditaman 100 ribu hektare dan tahun depan tambah 200 ribu hektare," kata Amran Sulaiman usai menghadiri pembukaan Rakor Pangan dalam rangka peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi dan Serapan Gabah Petani (Sergap) di wilayah Kaltim yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (2/8).
Terkait gerakan integrasi sawit dan jagung Amran meminta Kepala Dinas Perkebunan Kaltim untuk segera melaksanakan gerakan tanam jagung di tengah-tengah kebun kelapa sawit.
"Ini luar biasa potensinya, bila perlu kumpulkan Kepala Dinas Perkebunan dari semua kabupaten/kota agar segera ke Jakarta untuk bertemu Dirjen terkait menyampaikan rencana gerakan integrasi sawit dengan jagung ini," ujarnya.
Terkait dengan bibit jagung, pupuk dan pestisida, Amran menegaskan tidak perlu khawatir. Pemerintah pusat akan memberikan dengan gratis, tinggal bagaimana berkoodinasi bisa dilakukan dengan baik bersama para kepala dinas dan perusahaan kelapa sawit.
"Mengenai hasil panen yang nanti dihasilkan, para petani juga jangan khawatir Bulog pasti membeli. Jadi apalagi yang ditunggu?" tantang Amran.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati mengatakan pada prinsipnya rencana gerakan integrasi sawit dengan jagung yang digagas oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman disambut dengan baik dan itu sangat potensial sekali karena lahannya memang sudah ada.
"Saat ini kebun kelapa sawit di Kaltim sudah lebih satu juta hekatare. Kalau memang itu mau digarap tentu sangat potensial sekali, apalagi hal itu bisa dikerjasamakan dengan swasta. Oleh karena itu kita akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Perkebunan di kabupaten/kota untuk menyikapi rencana integrasi sawit dengan jagung," kata Etnawati. (mar/sul/es/humasprov).
SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPRO. KALTIM
"Kaltim memiliki kebun kelapa sawit lebih satu juta hektare. Karena itu, diinstruksikan agar keberadaan kebun tersebut bisa diintegrasikan dengan jagung. Tahap peratama bisa ditaman 100 ribu hektare dan tahun depan tambah 200 ribu hektare," kata Amran Sulaiman usai menghadiri pembukaan Rakor Pangan dalam rangka peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi dan Serapan Gabah Petani (Sergap) di wilayah Kaltim yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (2/8).
Terkait gerakan integrasi sawit dan jagung Amran meminta Kepala Dinas Perkebunan Kaltim untuk segera melaksanakan gerakan tanam jagung di tengah-tengah kebun kelapa sawit.
"Ini luar biasa potensinya, bila perlu kumpulkan Kepala Dinas Perkebunan dari semua kabupaten/kota agar segera ke Jakarta untuk bertemu Dirjen terkait menyampaikan rencana gerakan integrasi sawit dengan jagung ini," ujarnya.
Terkait dengan bibit jagung, pupuk dan pestisida, Amran menegaskan tidak perlu khawatir. Pemerintah pusat akan memberikan dengan gratis, tinggal bagaimana berkoodinasi bisa dilakukan dengan baik bersama para kepala dinas dan perusahaan kelapa sawit.
"Mengenai hasil panen yang nanti dihasilkan, para petani juga jangan khawatir Bulog pasti membeli. Jadi apalagi yang ditunggu?" tantang Amran.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati mengatakan pada prinsipnya rencana gerakan integrasi sawit dengan jagung yang digagas oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman disambut dengan baik dan itu sangat potensial sekali karena lahannya memang sudah ada.
"Saat ini kebun kelapa sawit di Kaltim sudah lebih satu juta hekatare. Kalau memang itu mau digarap tentu sangat potensial sekali, apalagi hal itu bisa dikerjasamakan dengan swasta. Oleh karena itu kita akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Perkebunan di kabupaten/kota untuk menyikapi rencana integrasi sawit dengan jagung," kata Etnawati. (mar/sul/es/humasprov).
SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPRO. KALTIM