Margin Gede, Industri Sawit Banyak Lahirkan Orang Kaya
Jakarta -
Fakta menunjukan banyak orang terkaya di Indonesia menggeluti bisnis
sawit. Pasalnya, margin sektor industri sawit sangat menguntungkan,
sedikitnya mencapai 40%.
"Rata-rata gross margin pengusaha sawit
itu 40%," kata Presiden Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
(UNSP) Ambono Janurianto di sela-sela acara Indonesian Palm Oil
Conference (IPOC) di Nusa Dua Bali, Jumat (3/11/2010).
Ambono
mencontohkan, jika ada seorang yang memiliki lahan sawit 20.000 hektar
dengan produktivitas 3 ton per hektar maka akan menghasilkan produksi
60.000 ton. Dengan harga sawit (CPO) sekarang ini rata-rata US$ 1.000
per ton sekarang ini, maka margin sebesar US$ 24 juta sudah di tangan.
Ambono
menambahkan, prospek sektor sawit sangat menggiurkan. Permintaan
terhadap komoditas ini tidak akan turun, justru akan terus meningkat.
Dari total kebutuhan minyak nabati dunia per tahunnya yang mencapai
rata-rata 140 juta tahun, sebanyak 40% disumbang dari minyak sawit.
"Pertumbuhan
itu mengakibatkan pertumbuhan industri yang besar khususnya kelapa
sawit, karena sawit yang paling produktif," katanya.
Sementara
itu Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)
Fadhil Hasan menambahkan, suksesnya pengusaha sawit saat ini berkat
harga sawit yang sering meroket. Dengan demikian menyebabkan kenaikan
nilai saham para pemilik usaha sawit yang berujung pada kenaikan aset.
"Itu kan karena harga sawit yang naik, dengan demikian nilai sahamnya jadi tinggi berpengaruh sama aset," katanya.
Sehingga, dengan adanya pengumuman majalah Forbes ia tak merasa heran.
Namun hal itu menurutnya tak bisa jadi patokan sepenuhnya.
Seperti
diketahui, salah satu sumber kekayaan orang Indonesia, dihasilkan atas
kekayaaan dalam komoditas, khususnya batu bara dan sawit. 16 dari 40
daftar orang terkaya berasal dari bisnis ini dengan nilai kekayaan U$ 12
miliar.
Eka Tjipta Widjaja, yang membawahi bisnis kelapa sawit
mencatat peringkat ke-3 orang terkaya Indonesia. Pria berusia 87 tahun
ini menjadi miliuer tertua dalam daftar. Eka Tjipta menjalan bisnis
lewat anaknya, Franky dengan bendera Golden Agri-Resources. Kekayaan Eka
Tjipta naik US$ 3,6 miliar tahun 2009, menjadi US$ 6 miliar.
Pada
bidang sawit pula, Martua Sitorus menempati peringkat ke-2 orang
terkaya Indonesia. Mengelola Wilmar International, perusahaan penghasil
CPO terbesar di Asia ini memiliki kekayaan US$ 3,2 miliar, naik dari
tahun lalu US$ 3 miliar.
Sebenarnya juga ada R Budi dan Michael
Hartono yang masuk ke bisnis kelapa sawit. Namun, bisnis utama mereka
berdua adalah perusahaan kretek Djarum dan pemilik bank swasta terbesar,
Bank Central Asia (BCA). Nilai kekayaan duo bersaudara ini mencapai US$
11 miliar dan menduduki posisi puncak daftar orang terkaya Indonesia.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 3 DESEMBER 2010