
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
menyatakan rasa gembira dan optimistis sebab Pemerintah melalui
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) 2011 – 2025 memberi perhatian cukup serius bagi peningkatan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
"Saya sangat senang karena pembangunan ekonomi nasional juga diarahkan
ke Kaltim. Beberapa proyek penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi
Kaltim juga menjadi bagian dari rencana penting pembangunan ekonomi
Nasional yang ditetapkan," kata Awang Faroek.
Seperti diketahui, MP3EI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
diarahkan agar pembangunan ekonomi Nasional dalam jangka panjang mampu
menekan hambatan pembangunan (debottlenecking), percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi. Jika ketiga poin ini bisa dilakukan maka
ekonomi akan tumbuh makin tinggi, lapangan pekerjaan akan semakin
terbuka dan kemiskinan akan dapat dikurangi.
Gubernur Awang mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kaltim 2013-2018 telah ditetapkan Visi “Kaltim Maju 2018” adalah "Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata Dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan".
Visi ini sangat selaras dengan tema pembangunan dalam rangka MP3EI
Koridor III Kalimantan sebagai "Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Tambang dan Lumbung Energi Nasional".
Dikatakan, Kaltim memegang posisi strategis dalam MP3EI Koridor III
Kalimantan, baik dari penetapan lokus kegiatan ekonomi utama maupun
jumlah dan nilai investasi yang tercatat. Dari 7 lokus yang terdapat
dalam Koridor III Kalimantan, 4 lokus yaitu Lokus 1,2,3 dan 7 berada di
Kaltim dengan 157 rencana investasi dengan nilai mencapai Rp.688,3
trilliun. Investasi ini terdiri dari Infrastruktur 43 proyek, Peternakan
dan Perikanan Kelautan 20 proyek, Kelapa Sawit 36 proyek,
Perkayuan/Hutan Tanaman Industri 16 proyek, Industri Gas dan
Kondensat/Plantation dan Oleochemical 10 proyek, Pariwisata 4 proyek,
Karet 2 proyek, Batubara 14 proyek dan Migas 10 proyek.
Besarnya nilai dan minat investasi ini selain didorong oleh keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif, juga merupakan salah satu
keberhasilan Kaltim dalam menciptakan iklim investasi berupa pelayanan
prima bagi calon investor. Pada tahun 2010 Kaltim masuk di peringkat
tiga Nasional sebagai provinsi paling kompetitif di bawah DKI Jakarta
dan Jawa Timur, sedangkan di bawah Kaltim adalah Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Sementara itu, peminat investasi di Kaltim utamanya tertarik
pada sektor pertanian, pertambangan, transportasi dan komunikasi, produk
kimia dan hasil kayu.
Gubernur Awang Faroek meyakini, dengan terpacunya pertumbuhan ekonomi,
maka pendapatan daerah dan kesejahteraan rakyat juga akan semakin
membaik. Karena itu Gubernur menginstruksikan agar seluruh wilayah
kabupaten dan kota se-Kaltim agar mengarahkan program pembangunannya
sesuai dengan program Nasional MP3EI dengan harapan, agar rakyat Kaltim
bertambah maju dan sejahtera.(tim humasprov kaltim/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM