Maloy Tumpuan Masa Depan Kaltim
19 Oktober 2017
Admin Website
Berita Daerah
3649
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
mengatakan Kaltim diberikan anugerah sumber daya alam yang melimpah,
begitu juga dengan potensi perkebunannya. Sektor perkebunan ke depan
diharapkan bisa terus digenjot kontribusinya, bukan saja dengan
menghasilkan produk-produk bahan mentah, tetapi juga industri
pengolahannya.
Saat ini areal perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 1.150.078 hektar (2016). Potensi besar ini akan menjadi bahan baku dalam industri pengolahan crude palm oil (CPO) hingga produk-produk terunannya seperti minyak goreng, margarin, kosmetik dan produk lainnya.
Potensi ini lanjut Awang harus bisa diolah dengan baik hingga mampu menjadi kekuatan ekonomi besar bagi Kaltim. Kaltim tidak akan mengekspor produk mentah. Produk yang keluar dari Kaltim harus sudah memiliki nilai tambah. Untuk itu, Gubernur berjanji untuk segera membuat peraturan gubernur (pergub) untuk itu.
"Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur merupakan kawasan industri masa depan yang dipersiapkan untuk mengolah produk CPO menjadi produk-produk turunan," kata Awang Faroek Ishak di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (17/10).
Awang Faroek berharap pengembangan sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas dapat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek lingkungan, mulai dari pengolahan lahan dengan zero burning atau tidak ada pembakaran lahan sampai aspek lingkungan pasca produksi CPO maupun produk turunannya nanti.
"Kawasan industri Maloy yang sekarang ini sedang dalam pengembangan akan menjadi tumpuan masa depan Kaltim yang akan memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Bumi Etam," yakin Awang Faroek.
Dikatakan, sebagai kawasan strategis nasional, maka wajar jika infrastruktur pendukung di kawasan Maloy terus dibangun. Bahkan, saat ini pembangunan terus dilakukan dengan cepat. Karena itu, semua infrastruktur pendukung pun terbangun, seperti infrastruktur jalan menuju kawasan Maloy sepanjang 17 km sudah terbangun.
Demikian pula pembangunan 6 unit tangki timbun yang segera digroudbreaking bekerjasama dengan investor asal Jepang. Infrastruktur lainnya seperti pelabuhan dan instalasi pengolahan air juga sedang dibangun. (mar/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PROV. KALTIM
Saat ini areal perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 1.150.078 hektar (2016). Potensi besar ini akan menjadi bahan baku dalam industri pengolahan crude palm oil (CPO) hingga produk-produk terunannya seperti minyak goreng, margarin, kosmetik dan produk lainnya.
Potensi ini lanjut Awang harus bisa diolah dengan baik hingga mampu menjadi kekuatan ekonomi besar bagi Kaltim. Kaltim tidak akan mengekspor produk mentah. Produk yang keluar dari Kaltim harus sudah memiliki nilai tambah. Untuk itu, Gubernur berjanji untuk segera membuat peraturan gubernur (pergub) untuk itu.
"Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur merupakan kawasan industri masa depan yang dipersiapkan untuk mengolah produk CPO menjadi produk-produk turunan," kata Awang Faroek Ishak di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (17/10).
Awang Faroek berharap pengembangan sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas dapat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek lingkungan, mulai dari pengolahan lahan dengan zero burning atau tidak ada pembakaran lahan sampai aspek lingkungan pasca produksi CPO maupun produk turunannya nanti.
"Kawasan industri Maloy yang sekarang ini sedang dalam pengembangan akan menjadi tumpuan masa depan Kaltim yang akan memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Bumi Etam," yakin Awang Faroek.
Dikatakan, sebagai kawasan strategis nasional, maka wajar jika infrastruktur pendukung di kawasan Maloy terus dibangun. Bahkan, saat ini pembangunan terus dilakukan dengan cepat. Karena itu, semua infrastruktur pendukung pun terbangun, seperti infrastruktur jalan menuju kawasan Maloy sepanjang 17 km sudah terbangun.
Demikian pula pembangunan 6 unit tangki timbun yang segera digroudbreaking bekerjasama dengan investor asal Jepang. Infrastruktur lainnya seperti pelabuhan dan instalasi pengolahan air juga sedang dibangun. (mar/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PROV. KALTIM