
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
mengatakan Kaltim diberikan anugerah sumber daya alam yang melimpah,
begitu juga dengan potensi perkebunannya. Sektor perkebunan ke depan
diharapkan bisa terus digenjot kontribusinya, bukan saja dengan
menghasilkan produk-produk bahan mentah, tetapi juga industri
pengolahannya.
Saat ini areal perkebunan kelapa sawit
sudah mencapai 1.150.078 hektar (2016). Potensi besar ini akan menjadi
bahan baku dalam industri pengolahan crude palm oil (CPO) hingga
produk-produk terunannya seperti minyak goreng, margarin, kosmetik dan
produk lainnya.
Potensi ini lanjut Awang harus bisa
diolah dengan baik hingga mampu menjadi kekuatan ekonomi besar bagi
Kaltim. Kaltim tidak akan mengekspor produk mentah. Produk yang keluar
dari Kaltim harus sudah memiliki nilai tambah. Untuk itu, Gubernur
berjanji untuk segera membuat peraturan gubernur (pergub) untuk itu.
"Kawasan Industri dan Pelabuhan
Internasional (KIPI) Maloy di Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur
merupakan kawasan industri masa depan yang dipersiapkan untuk mengolah
produk CPO menjadi produk-produk turunan," kata Awang Faroek Ishak di
Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (17/10).
Awang Faroek berharap pengembangan
sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan aspek lingkungan, mulai dari pengolahan lahan
dengan zero burning atau tidak ada pembakaran lahan sampai aspek
lingkungan pasca produksi CPO maupun produk turunannya nanti.
"Kawasan industri Maloy yang sekarang
ini sedang dalam pengembangan akan menjadi tumpuan masa depan Kaltim
yang akan memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi Bumi Etam," yakin Awang Faroek.
Dikatakan, sebagai kawasan strategis
nasional, maka wajar jika infrastruktur pendukung di kawasan Maloy
terus dibangun. Bahkan, saat ini pembangunan terus dilakukan dengan
cepat. Karena itu, semua infrastruktur pendukung pun terbangun, seperti
infrastruktur jalan menuju kawasan Maloy sepanjang 17 km sudah
terbangun.
Demikian pula pembangunan 6 unit tangki
timbun yang segera digroudbreaking bekerjasama dengan investor asal
Jepang. Infrastruktur lainnya seperti pelabuhan dan instalasi pengolahan
air juga sedang dibangun. (mar/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PROV. KALTIM