JAKARTA. Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk tidak mengusulkan
lulusan SMA dalam formasi CPNS tahun ini. Tahun ini, pemerintah
berencana merekrut sekitar 100 ribu CPNS, sebelum menerapkan sistem
pertumbuhan nol (zero growth) tahun depan.
Kepala Bagian Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat
mengatakan, berdasarkan statistik, jumlah PNS yang berasal dari SMA
masih cukup banyak. Sehingga jumlah ini akan dikurangi pemerintah secara
bertahap.
"Sesuai data statistik, lulusan SMA masih mendominasi PNS di Indonesia.
Jumlahnya melonjak sejak 2002. Karena itu tahun ini kita tidak akan
menerima lulusan SMA lagi," tegas Tumpak di Jakarta, Jumat (8/4).
Kalaupun pemda kukuh untuk memasukkan lulusan SMA karena alasan untuk
dipekerjakan sebagai tenaga kebersihan, keamanan, dan pengemudi,
pemerintah pusat tidak bisa lagi mengabulkannya.
Menurut dia, sebaiknya ketiga posisi tersebut dioutsourcing saja karena
tidak dimungkinkan rekruitmen CPNS dari pendidikan SMA maupun menjadi
tenaga honorer baru.
"Sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu lulusan SMA tidak bisa lagi
diangkat CPNS. Tapi karena pertimbangan daerah di kawasan timur masih
kurang SDM lulusan DII, ya terpaksa diterima meski prosentasenya kecil.
Namun mulai tahun ini sudah tidak bisa lagi, struktur kepegawaian kita
sudah over lulusan SMA," tegasnya.
Lulusan SMA masih memungkinkan masuk dalam formasi CPNS, lewat jalur
honorer tertinggal. Karena berdasarkan verifikasi dan validasi honorer
kategori I (yang dibiayai APBN/APBD) banyak lulusan SMA. "Kalau lulusan
SMA yang merupakan honorer tertinggal bisa masuk dalam formasi. Namun
tidak berlaku untuk formasi pelamar umum," pungkasnya.
DIKUTIP DARI SAMARINDA POS, MINGGU, 10 APRIL 2011