Lonsum Buka 554 Hektare Kebun Plasma
28 Maret 2010
Admin Website
Artikel
5533
#img1# Kepada media ini di sela-sela peresmian perdana kebun plasma kelapa sawit oleh Bupati Ismael Thomas, dihadiri Presiden Direktur PT Lonsum Indonesia Tbk Benny Tjoeng, Rabu (24/3). Ketua II Koperasi Harapan Jaya Kampung Bekokong Zaini menyebutkan, pola kemitraan plasma seluas 554 hektare itu proses pembukaan lahan dibantu oleh perusahaan. Tak hanya itu penanaman, pemeliharaan hingga panen pun demikian.
"Dari kebun kemitraan ini, pembagian hasil panennya 70 persen untuk petani dan 30 persen pihak perusahaan," sebut Zaini. Ini dilakukan, kata dia, setelah masa panen yang diperkirakan lima tahun sejak masa tanam. Lantas pemotongan hasil panen 30 persen milik perusahaan itu menurut dia, dilakukan sekitar 7 sampai 8 tahun.
"Lamanya penyetoran hasil panen 30 persen kepada perusahaan ini diperhitungkan, karena satu kaveling (masing-masing 2 hektare) per KK dapat diasumsikan biaya pengelolaan sejak awal pembukaan lahan hingga panen sebesar Rp 90 juta," terangnya. Kemudian, setelah 30 persen atau Rp 90 juta itu lunas kepada perusahaan, maka kebun plasma itu menjadi milik masyarakat semua. "Ya, tidak ada lagi setoran 30 persen itu kepada perusahaan tapi milik semua masyarakat," terang Zaini.
Bupati Kubar Ismael Thomas mengatakan, pembukaan kebun binaan plasma ini sangat tepat dilakukan semua perusahaan di Kubar. Ini menunjukkan adanya kemitraan dengan masyarakat. "Dan selaras dengan pola dasar PT Lonsum Indonesia Tbk menggunakan istilah 3P (planet, people, dan profit). Ini khususnya people (masyarakat). Artinya, perusahaan peduli dengan masyarakat sekitar untuk membuka kebun binaan," sebut Ismael Thomas.
Agar perkebunan ini berhasil sesuai harapan, Ismael Thomas meminta perusahaan terus mengawalnya hingga masa panen bahkan terus berkelanjutan penjualan hasil panen. "Saya harapkan, penjualan hasil panen ini untuk melibatkan koperasi di kampung. Sehingga penjualannya menjadi satu muara," pintanya.
Karena cara ini lebih tepat dalam pemberdayaan koperasi di kampung yang sudah dibentuk Pemkab Kubar. "Karena sangat tidak mungkin jika masyarakat datang/menjual sendiri hasil panennya ke pabrik," singgungnya.
Terpisah, Presiden Direktur PT Lonsum Indonesia Tbk Benny Tjoeng mengatakan, pembukaan kebun binaan ini kenapa dilakukan sekarang di Kubar, karena pihaknya masih menunggu hasil panen kebun perusahaan. "Setelah kami yakin hasilnya dan dibuktikan dengan membangun pabrik kelapa sawit ya, baru kami pengembangan dengan membuka kebun plasma," kilah Benny Tjoeng.
Untuk memberdayakan koperasi dalam penjualan panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, Benny mengaku bersedia. Bahkan, pabrik yang dibangun ini siap membeli TBS dari perusahaan lainnya. Sekadar mengingatkan, bahwa program ini sudah sejalan keinginan DPRD Kubar yang melakukan hearing (dengar pendapat) bersama semua perusahaan perkebunan kelapa sawit se-Kubar, dan dinas terkait, di Gedung DPRD Kubar, belum lama ini. Dalam pertemuan itu, Ketua DPRD FX Yapan meminta agar semua perusahaan perkebunan di Kubar harus membuka kebun binaan masyarakat atau plasma.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 26 MARET 2010