(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

KTI Kembangkan Tanaman Nilam

05 Oktober 2010 Admin Website Artikel 4206

SANGATTA- Guna mengembangkan tanaman nilam di daerah ini, Kutai Timur Investama (KTI) Kutim yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD, bakal melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam menunjang program pembangunan sektor agribisnis. Setelah melakukan pengembangan kebun nilam akan dilanjutkan menjadi pengolahan minyak dengan teknologi yang memadai.

Sebenarnya Kutim sempat menjadi salah satu kabupaten penghasil nilam yang mumpuni. Namun saat ini produksi minyak nilam sedang menurun, bahkan sebagian petani enggan mengembangkan tanaman tersebut lantaran pertumbuhannya kurang membaik. Kendati demikian, masih ada beberapa daerah yang perlu dikembangkan karena memiliki potensi yang cukup baik.

“Kita sedang melakukan pembinaan petani di kecamatan Rantau Pulung (Ranpul) untuk mengembangkan tanaman nilam ini. Bahkan mesin pengolah minyak nilam juga telah berdiri megah di kecamatan itu,” kata Direktur Industri Mitra KTI  Bambang Dwi.
Dijelaskan, di Rantau Pulung lahannya masih cukup luas dan tanahnya juga dinilai cocok untuk pengembangan tanaman yang satu ini.  Yang jelas, pihaknya ingin memberdayakan masyarakat melalui tanaman nilam ini, karena umur tanaman ini relatif singkat sekitar 3  bulan. Setahun bisa panen sekitar tiga kali.

Saat ini pihaknya sudah menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam penerapan teknologi pengolahan minyak nilam.  Pihaknya sudah melakukan pengembangan tanaman nilam di kecamatan Rantau Pulung dan berhasil. Bahkan sudah ada mesin penyulingan untuk mengolah minyak nilam tersebut atas kerjasama dengan IPB.

”Kita harapkan hasil yang diperoleh dari kerjasama itu nanti adalah diperoleh penerapan teknologi berbasis penelitian dan pemanfaatan smber daya alam yang lestari. Kemudian terlaksanakanya tri darma perguruan tinggi melalui penerapan teknologi serta meningkatkan daya saing industri minyak nilam melalui penerapan teknologi. Dan akhirnya mampu meningkatkan pendapatan petani nilam,” kata Bambang.

Kutim sebagai salah satu daerah yang memiliki sumber daya alam melimpah tetapi pemanfaatannya masih terbatas. Sektor pertambangan saat ini masih mendominasi pendapatan asli daerah setempat, namun untuk jangka panjang dan peningkatan perekonomian masyarakat perlu dikembangkan program yang berbasis sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Diharapkan, dengan pengembangan tanaman nilam ini, Kutim mampu menjadi salah satu pemasok minyak nilam di dunia. Jika produksinya bisa baik, tentunya akan berdampak kepada tingkat kesejahteraan petani itu sendiri.

 

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 2 OKTOBER 2010

Artikel Terkait