Perkebunan Pilar Pembangunan
PENAJAM - Pertumbuhan luas kebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang mencapai 10.000 hektare dengan sekira 3.000 petani menjadikan sektor perkebunan menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten PPU. Hal inilah yang mendorong terbentuknya Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) pada 2008 lalu di PPU.
Bertempat di lantai 1 kantor bupati, Bupati PPU Andi Harahap SSos, Senin (28/2) kemarin mengukuhkan pengurus Apkasindo PPU periode 3008-2013. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan visi pembangunan PPU adalah terwujudnya pusat agribisnis dan agroindustri yang berbasis pada ekonomi kerakyatan.
Berdasarkan visi tersebut, pemerintah menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai motor utama penggerak ekonomi kerakyatanmelalui pemberdayaan masyarakat. “Untuk mewujudkan visi tersebut, pemkab terus berupaya melaksanakan pembangunan perkebunan sebagai salah satu sasaran,” kata Bupati.
Diungkapkan Bupati, Pemkab PPU telah meluncurkan beberapa program untuk meningkatkan sektor perkebunan. Diantaranya adalah menyediakan dan meningkatkan sarana prasarana perkebunan, mempertahankan ketersediaan pupuk dan bibit, maupun dengan terus meningkatkan kemampuan para petani yang ada, dengan memberikan bimbingan teknis dan pelatihan.
“Saya menyambut baik berdirinya Apkasindo di PPU ini. Saya harap, Apkasindo dapat bekerja sama, bahu membahu untuk membangun Kabupaten PPU, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Apkasindo PPU Ir Sunyoto mengatakan, Apkasindo hadir di dalam rangka mewujudkan petani kelapa sawit yang terampil, mandiri dan sejahtera. Yakni dengan cara meningkatkan kualitas SDM, akses permodalan, akses informasi dan mengupayakan iklim usaha yang menguntungkan bagi petani kelapa sawit. “Kami memberdayakan kelembagaan usaha tani kelapa sawit di Kabupaten PPU,” kata Sunyoto.
Dalam acara ini diserahkan bantuan dana bergulir bagi 3 kelompok tani yang ada di Kabupaten PPU dari PT Telkom Kalimantan. Masing-masing kelompok tani, yakni Hamparan Sawit Lestari, Manunggal Makmur dan Bumi Makmur, menerima Rp 50 juta.
DIKUTIP DARI KALTIM POS, SELASA, 1 MARET 2011