KARANGANYAR--MICOM: Kopi dan teh asal Indonesia mendapat tempat
istimewa di hati rakyat Maroko. Kalau digarap secara baik, hal ini akan
menjadi peluang yang sangat menguntungkan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Tosari Widjaja,
mengungkapkan hal itu saat berkunjung ke pabrik teh dan kopi PT Gunung
Subur di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu
(20/7).
"Masyarakat Maroko itu dikenal peminum, bukan minuman beralkohol
melainkan teh dan kopi. Dari total teh dan kopi yang mereka konsumsi,
60% di antaranya berasal dari Indonesia," jelas Tosari.
Selain untuk melihat proses produksi teh dan kopi yang sebagian
besar masih dilakukan secara tradisional dan manual, kehadiran Tosari
ini juga untuk menyerahkan penghargaan kepada PT Gunung Subur yang telah
bersedia menerima seorang pemuda Maroko, Reda Baidouri, untuk bekerja
magang. Sebuah bentuk program kerja sama yang dijalin Kedutaan besar RI
dengan Kerajaan
Maroko.
"Kerja sama seperti ini akan membuat hubungan antara Indonesia dan Maroko semakin hangat. Dalam jangka
panjang kita akan bangun kerja sama perdagangan yang lebih besar," tegas Tosari.
Tosari berharap, apa yang dilakukan Reda ini bisa diikuti pula oleh
pemuda-pemuda Maroko yang lain. Bukan hanya untuk menimba ilmu tentang
meracik teh dan kopi yang baik, melainkan juga untuk bidang lain.
Ditemui terpisah, General Manager PT Gunung Subur, Miriam Setyowati,
mengaku ikut diuntungkan oleh program kerja sama itu. Apalagi, selama
ini pihaknya memang fokus untuk menggarap pasar Maroko, seperti yang
telah dilakukannya di wilayah Arab dan Mauritania.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 20 JULI 2011