SANGATTA - Program kemitraan yang dilakukan antara
perusahaan perkebunan dan koperasi akan terus berlanjut di masa
mendatang. Kemitraan ini diharapkan menguntungkan kedua belah pihak,
sehingga sama-sama maju dalan usaha.
“Pihak mitra akan menjamin harga tandan buah segar (TBS) yang dipanen
koperasi selaku mitra perusahaan. Sehingga harga sudah terjamin dengan
baik. Dijamin tidak ada tengkulak juga,” kata Kepala Dinas Perkebunan
Kutim Akhmadi Baharuddin.
Sebagai contoh, Akhmadi memberikan gambaran kerja sama kemitraan antara
PT Tepian Nadengan dengan sejumlah koperasi di Muara Wahau. Pihak
perusahaan sudah menjamin harga kepada koperasi mengenai pembeliannya
nanti saat panen. Tidak perlu TBS tidak laku, karena jumlah panenan akan
dibeli perusahaan.
Dijelaskan, kehadiran investor di Muara Wahau tentunya membawa
keberuntungan bagi warga setempat. Utamanya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan karyawan.
Warga setempat yang terserap masuk kerja di perusahaan sekira 53 persen
dari total tenaga kerja. Ini menunjukan bahwa kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat terbilang cukup besar.
Prospek kelapa sawit cukup menjanjikan sebagai pengganti minyak bumi.
Oleh karena itu, pengembangan kelapa sawit dinilainya lebih potensial
ketimbang pengembangan komoditas seperti tanaman kedelai dan bunga
matahari sebagai subsitusi minyak yang sumbernya tak terbaharukan.
Pola kemitraan ini juga dikembangkan PT Swakarsa sinar Senotsa di Muara
Wahau dan sejumlah kecamatan lainnya. Diharapkan, dengan pola kemitraan
seperti itu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
perusahaan.
“Bukan saja hasil kebun sawit yang dibeli. Perusahaan juga merekrut
tenaga kerja lokal dan memberdayakaan kontraktor lokal untuk lebih maju
maju. Dengan pola kemitraan ini, banyak kontraktor lokal yang sudah
berkembang lebih maju usahanya,” kata Akhmadi.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU,1 MEI 2011