SAMARINDA. Pemerintah Provinsi Kaltim dengan kebijakan
Gubernur Awang Faroek Ishak untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit
sebagai salah satu program prioritas pertanian dalam arti luas,
sekaligus guna membuka peluang usaha di daerah bagi masyarakat.
"Saat ini pertumbuhan penduduk harus diiringi denganketersediaan
lapangan pekerjaan. Pemerintah telah mengembangkan program pertanian
dalam arti luas guna membuka kesempatan usaha bagi masyarakat. Salah
satunya usaha perkebunan sawit," kata Wakil Gubernur H Farid Wadjdy
saat kunjungan kerja ke Kabupaten Tana Tidung, pekan lalu.
Melalui program ini lanjutnya, diharapkan mampu mengangkat
kesejahteraan masyarakat yang berimbas pada penurunan kemiskinan dan
pengangguran di daerah. Tetapi, upaya ini tidak akan berhasil tanpa
adanya dukungan semua pihak.
Karenanya, pemerintah kabupaten dan kota hendaknya mampu menetapkan
kebijakan strategis yang mengarah pada pembangunan pertanian Kaltim.
Program pro rakyat sangat jelas guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sebab, melalui program ini tentunya keterlibatan masyarakat dalam upaya
pemberdayaan masyarakat sangat nyata. Apalagi, kabupaten dan kota di
Kaltim ini memiliki potensi sumber daya alam dan kewilayahan yang
sangat besar.
Upaya pemerintah daerah untuk membuka peluang usaha kelapa sawit dengan
menargetkan membuka perkebunan sawit seluas satu juta hektare di
seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kaltim sangat beralasan.
"Kebijakan untuk memperluas lahan perkebunan tersebut sangatlah tepat
melihat Kaltim memiliki potensi besar dan cocok untuk agribisnis.
Dukungan semua pihak terutama kebijakan pemerintah kabupaten dan kota
serta swasta sangat diperlukan," jelasnya.
Menurut Farid, sukses revitalisasi perkebunan akan membuka sentra
pertumbuhan ekonomi baru dalam pembangunan daerah. Bahkan revitalisasi
pertanian dalam arti luas mulai dari perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan kelautan serta kehutanan merupakan prioritas utama
program pembangunan berkesinambungan.
Program tersebut ujarnya, tidak hanya untuk kesuksesan Kaltim tetapi
secara umum dalam upaya menyukseskan program Kaltim sebagai Lumbung
Energi Nasional dengan sejuta hektare sawitnya, sekaligus membantu
mengatasi masalah pengangguran dan krisis pangan.
"Dalam perjalanan waktu, sektor pertanian dalam arti luas sangatlah
penting untuk mendukung perekonomian Kaltim bahkan nasional. Selain
menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, perkebunan sawit berefek pada
terciptanya lapangan kerja yang besar untuk mengurangi jumlah
pengangguran. Karena disektor mulai dari industri hulu hingga ke hilir
sangat membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit," ujar Farid Wadjdy.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM