Kawasan Demplot Penas Akan Dikelola Kementerian dan Pemda
20 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3973
TENGGARONG. Kawasan demonstarsi plot (demplot) Pekan Nasional (Penas)
XIII Petani Nelayan 2011 yang seluas 25 hektare berada di Desa Perjiwa
Kecamatan Tenggarong Seberang Kebupaten Kutai Kartanegara pasca event
nasional ini akan dikelola pihak Kementerian bekerjasama
denganpemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten.
"Saya sudah sampaikan kepada Menteri Pertanian Suswono pada saat makan malam di Samarinda bahwa ada keinginan pemerintah untuk mengelola kawasan display atau demplot seluas 25 hektare pasca Penas ini dan Menteri setuju," ujar Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, usai mendampingi Wapres Boediono membuka dan meninjau Pameran Pembangunan Pertanian Nasional 2011, di GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang, Sabtu (18/6).
Bahkan lanjutnya, Menteri Suswono mengharapkan agar nantinya kawasan tersebut akan dikelola secara bersama antara Kementerian terkait dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, terutama untuk menjadikan kawasan ini sebagai lahan percontohan dan pengembangan pertanian. Menurut dia, kawasan tersebut akan dijadikan agrowisata Kabupaten Kutai Kartanegara dan kawasan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) bagi instansi pertanian serta subsektornya melalui dukungan pihak kementerian.
Apalagi, sesuai dengan keinginan dan target Kaltim untuk mewujudkan daerah ini menjadi kawasan pengembangan agroindustri dan energi terkemuka. Dengan adanya kawasan ini akan menjadikan wadah bagi pengembangan teknologi pertanian bagi kabupaten dan kota se-Kaltim melalui instansi maupun dinas teknis lainnya.
Pada display di Penas ini telah ditampilkan seluruh sektor pertanian melalui masing-masing subsektornya, misalnya subsektor perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan serta pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
"Program pembangunan pertanian Kaltim bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim, terutama pelaku di sektor ini, yakni petani dan nelayan. Karenanya, perlu dibangun kemitraan yang kuat antar pelaku pertanian dan stakeholders (pemangku kepentingan) di sektor ini sebagai upaya kebangkitan pertanian Kaltim," harap Awang Faroek Ishak.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortukultura Kaltim, Edi Heflin mengatakan, lokasi Demontrasi Plot (Demplot) di desa Perjiwa Tenggarong Seberang, usai Penas XIII Petani dan Nelayan akan lebih baik jika terus dikelola sebagai lahan percontohan dan agro wisata yang melibatkan sejumlah instansi terkait yaitu, perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian juga dinas pariwisata.
Lokasi yang sudah matang ini jika diserahkan penduduk tidak bisa berharap banyak, karena kemampuan untuk memeliharnya membutuhkan keahlian serta kemampuan khusus, sehingga akan lebih baik jika dikelola secara bersama-sama. Menurut dia, lokasi Demplot Penas XIII ini mirip dengan kawasan pengembangan pertanian di Vietnam, tepatnya Delta Sungai Mekong, sehinga sangat layak jika dipertahankan untuk kegiatan agrowisata dan lahan pencontohan pengembangan pertanian dalam arti luas.
"Kawasan yang sudah terbangun dengan baik dan teratur ini perlu dipertahankan untuk pusat pelatihan dan pendidikan pertanian dalam arti luas di Kaltim," kata Edy Heflin.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Peternakan Kaltim, H Ibrahim mengatakan, bekas lokasi Demplot peternakan akan dijadikan pasar ternak. Sehingga sangat sejalan dengan upaya mempertahankan kawasan tersebut sebagai lokasi agro wisata.
Setelah pelaksanaan Penas. Sejumlah kandang kambing dan sapi tidak dibongkar. Bahkan akan diperbaiki dan disempurnakan . Kemudian akan diisi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan dan pembangunan bidang peternakan .
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Saya sudah sampaikan kepada Menteri Pertanian Suswono pada saat makan malam di Samarinda bahwa ada keinginan pemerintah untuk mengelola kawasan display atau demplot seluas 25 hektare pasca Penas ini dan Menteri setuju," ujar Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, usai mendampingi Wapres Boediono membuka dan meninjau Pameran Pembangunan Pertanian Nasional 2011, di GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang, Sabtu (18/6).
Bahkan lanjutnya, Menteri Suswono mengharapkan agar nantinya kawasan tersebut akan dikelola secara bersama antara Kementerian terkait dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, terutama untuk menjadikan kawasan ini sebagai lahan percontohan dan pengembangan pertanian. Menurut dia, kawasan tersebut akan dijadikan agrowisata Kabupaten Kutai Kartanegara dan kawasan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) bagi instansi pertanian serta subsektornya melalui dukungan pihak kementerian.
Apalagi, sesuai dengan keinginan dan target Kaltim untuk mewujudkan daerah ini menjadi kawasan pengembangan agroindustri dan energi terkemuka. Dengan adanya kawasan ini akan menjadikan wadah bagi pengembangan teknologi pertanian bagi kabupaten dan kota se-Kaltim melalui instansi maupun dinas teknis lainnya.
Pada display di Penas ini telah ditampilkan seluruh sektor pertanian melalui masing-masing subsektornya, misalnya subsektor perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan serta pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
"Program pembangunan pertanian Kaltim bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim, terutama pelaku di sektor ini, yakni petani dan nelayan. Karenanya, perlu dibangun kemitraan yang kuat antar pelaku pertanian dan stakeholders (pemangku kepentingan) di sektor ini sebagai upaya kebangkitan pertanian Kaltim," harap Awang Faroek Ishak.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortukultura Kaltim, Edi Heflin mengatakan, lokasi Demontrasi Plot (Demplot) di desa Perjiwa Tenggarong Seberang, usai Penas XIII Petani dan Nelayan akan lebih baik jika terus dikelola sebagai lahan percontohan dan agro wisata yang melibatkan sejumlah instansi terkait yaitu, perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian juga dinas pariwisata.
Lokasi yang sudah matang ini jika diserahkan penduduk tidak bisa berharap banyak, karena kemampuan untuk memeliharnya membutuhkan keahlian serta kemampuan khusus, sehingga akan lebih baik jika dikelola secara bersama-sama. Menurut dia, lokasi Demplot Penas XIII ini mirip dengan kawasan pengembangan pertanian di Vietnam, tepatnya Delta Sungai Mekong, sehinga sangat layak jika dipertahankan untuk kegiatan agrowisata dan lahan pencontohan pengembangan pertanian dalam arti luas.
"Kawasan yang sudah terbangun dengan baik dan teratur ini perlu dipertahankan untuk pusat pelatihan dan pendidikan pertanian dalam arti luas di Kaltim," kata Edy Heflin.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Peternakan Kaltim, H Ibrahim mengatakan, bekas lokasi Demplot peternakan akan dijadikan pasar ternak. Sehingga sangat sejalan dengan upaya mempertahankan kawasan tersebut sebagai lokasi agro wisata.
Setelah pelaksanaan Penas. Sejumlah kandang kambing dan sapi tidak dibongkar. Bahkan akan diperbaiki dan disempurnakan . Kemudian akan diisi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan dan pembangunan bidang peternakan .
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM