Jakarta - Tahun 2011 dipastikan akan menjadi tahun
kebangkitan industri olahan kakao (cokelat). Pemerintah sangat
optimistis kapasitas produksi kakao olahan di dalam negeri bisa
melonjak hingga 61%.
Menteri
Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pada 2011 ini kapasitas
produksi kakao olahan akan meningkat 100.000 ton per tahun. Meningkat
dari 180.000 ton di 2010 menjadi 280.000 ton pada tahun ini.
"Kakao olahan ditargetkan akan meningkat sampai 61% di tahun 2011," katanya.
Mari
menjelaskan selain ada peningkatan di bidang pengolahan kakao.
Pemerintah juga optimistis produksi biji kakao akan meningkat sampai
22% pada tahun ini.
Dikatakan Mari pemerintah akan terus
konsisten melanjutkan kebijakan dalam mendorong pengolahan industri
kakao. Selain itu pemerintah akan terus melanjutkan program gerakan
nasional (gernas) kakao.
Seperti diketahui penerapan kebijakan
bea keluar kakao pada 1 April 2010 telah mendorong pelaku usaha kakao
atau investor untuk mengembangkan industri kakao olahan di dalam
negeri. Hal ini pasokan kakao di dalam negeri lebih terjamin dengan
adanya bea keluar.
Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara
produsen biji kakao ketiga di dunia. Menurut data International Cocoa
Organization (ICCO) 2009.
Posisi pertama Pantai Gading 1,22 juta
ton per tahun atau memegang pangsa pasar 38,7%. Posisi kedua Ghana
dengan produksi 680.000 ton atau 21,6%, dan Indonesia 540.000 ton atau
16,2%.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 5 JANUARI 2011