Kaltim Jajaki Budidaya Kelapa Kopyor
Penjajakan itu dilakukan dengan melakukan ujicoba penanaman pada lahan satu hektare milik UPTD Terapan Teknologi Perkebunan, Kilometer 41 Batuah, Kutai Kartanegara.
"Komoditi unggulan kelapa kopyor sebelumnya dikembangkan di Pusat Penelitian Pertanian Bogor. Tanaman itu merupakan rakayasa teknologi kultur jaringan, teryata tanaman trans genetika itu cocok ditanam di Kaltim," kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ir Etnawati di sela-sela kegiatan penghijuan lahan UPTD Terapan Teknologi Perkebunan, Kilometer 41 Batuah, Kutai Kartanegara, akhir pecan lalu.
Menurut dia tanaman ini bisa dikatakan ekslusif karena dikonsumsi kalangan tertentu. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena merupakan varietas unggul. Sebab itu sangat tepat jika dibudidayakan di di daerah ini yang lahannya sangat cocok.
Nantinya, kawasan ini akan diuoayakan menjadi salah satu kawasan pusat pembibitan untuk selanjutnya akan dikembangkan pada kebun masyarakat, sehingga menjadi salah satu komoditi unggulan dengan nilai eknomis tinggi.
Sementara itu, terkait rangkaian HUT Perkebunan ke-55 Dinas Perkebunan Kaltim mendukung kampanye Kaltim Green atau Kaltim Hijau dengan melakukan penghijauan di kawasan seluas tujuh hektare di lahan UPTD Terapan Teknologi Perkebunan kilometer 41 Batuah, Kukar, dengan menanam berbagai tanaman varietas unggul, diantaranya tanaman jeruk, sukun dan sawit.
"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan untuk menyukseskan Program Kaltim Green yang telah dicanangkan Gubernur Awang Faroek, sejak Januari 2010 dengan gerakan satu orang menanam lima pohon (one man five trees). Sampai sekarang pun gubernur tiada henti mengingatkan agar masyarakat menanam pohon untuk masa depan," ujar Etnawati.
Menurut dia, kegiatan ini sekaligus menjawab isu-isu miring yang menyatakan sektor perkebunan hanya merusak lingkungan, padahal apa yang dilakukan justru terus menyelamatkan lingkungan diantaranya melakukan gerakan penghijauan dengan berbagai tanaman.
Disamping itu perkebunanan merupakan pembangunan berkelanjutan karena konsen dengan aturan, salah satunya membuka lahan tidak membakar dan itu bisa dipertanggungjawabkan.
"Sektor perkebunan bukan merusak tetapi justru turut berperan menghijaukan bumi ini," jelasnya.
Sementara
itu Kepala UPTD Terapan Teknologi Perkebunan Heni Herdianto mengatakan,
kawasan yang dihijaukan ini, nantinya juga akan ditata dengan baik
dengan fasilitas lengkap sehingga bisa dijadikan kawasan wisata
keluarga, juga untuk outbond, apalagi daerah tersebut juga dikembangkan
perkebunan kelapa kopyor yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
(sar/hmsprov).
SUMBER : SEKRETARIAT & HUMAS PROV. KALTIM