Investor Asal Thailand Lirik Sektor Perkebunan di Kaltim
SAMARINDA. Investor asal Thailand mengaku sangat berminat untuk
mengembangkan investasi sektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ir. Etnawati, M.Si,
baru-baru ini di kantor Disbun Kaltim. Disampaikannya, bahwa belum lama ini
pihaknya telah dikunjungi oleh calon investor dari Thailand mengenai rencana
pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kaltim.
"Belum lama ini ada calon investor dari Thailand yang mendatangi kami
untuk mengkaji rencana pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit. Saya rasa
ini suatu kesempatan yang baik bagi kita untuk menarik minat investor dalam menggali
dan meningkatkan potensi bagi PAD," ujar Etnawati.
Dijelaskannya, calon investor dari perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) yang
merupakan anak cabang Banpu Public Company Limited dan berkantor pusat di
Thailand ini mencoba menjajaki rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit
baik diantaranya mekanisme dan proses perijinan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam berinvetasi di Indonesia, khususnya Kaltim yang terkait dengan Permentan
No. 26 Tahun 2007.
Kepala Bidang Usaha, Ir. Moh. Yusuf, M.Si menambahkan saat ini permintaan akan CPO (crude palm oil) di pasar dunia terus merangkak naik. Prospek yang menjanjikan bagi para pelaku sawit di Kaltim pada 2012 ini. Selain itu, dengan adanya perkebunan sawit tersebut akan meningkatkan kesejahteraan warga karena menyerap tenaga kerja dari warga sekitar yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan, itu justru akan menguntungkan ekonomi Kaltim pasca tenggelamnya bisnis kayu.
Disebutkannya, saat ini untuk seluruh wilayah atau daerah sentra perkebunan sawit di kabupaten dan kota se-Kaltim terdapat 330 perusahaan sawit dengan 203 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) seluas 2.585.994,61 (2,58 juta) hektare dan 113 Hak Guna Usaha (HGU) seluas 936.428,65 hektare.
Selanjutnya, dalam waktu dekat ini pihak PT ITM akan kembali melakukan pertemuan bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim guna membahas lebih lanjut rencananya tersebut. (rey)
SUMBER : BIDANG USAHA