JAKARTA. Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan Indonesia
seharusnya bisa memanfaatkan potensi kelapa sawit sebagai bahan bakar
minyak (BBM) nabati yang gagal diproduksi Eropa.
"Kegagalan Eropa
untuk memproduksi biji bunga matahari menjadi minyak nabati untuk BBM
pesawat terbang membuat Indonesia memiliki potensi besar untuk
memanfaatkan sawit sebagai minyak nabati pengganti," katanya di Jakarta,
Senin (13/8).
Terlebih, kata Agus, Indonesia dikenal sebagai
negara penghasil terluas, terbesar dan bahkan mendapatkan devisa yang
tinggi dari industri kelapa sawit.
Dalam kondisi tersebut,
Indonesia bisa memanfaatkan keadaan untuk membuat sawit sebagai BBM
nabati yang potensial sehingga bisa mengungguli negara lain.
"Sehingga muncullah tekanan dari luar seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik dari dalam maupun internasional," katanya.
Tekanan LSM itu menyebabkan terjadinya kampanye negatif (black campaign) tentang industri kelapa sawit tanah air.
Selain
itu tidak adanya kerja sama yang baik antara regulator, pemerintah dan
pelaku industri juga menyebabkan gencarnya kampanye negatif tersebut.
Gencarnya
kampanye negatif terhadap produk minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia
juga dinilai Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia
(Apkasindo)menghantam industri sawit nasional.
"Kampanye negatif
oleh LSM asing dan dalam negeri menghantam industri kelapa sawit
nasional yang pada akhirnya memberatkan petani," kata Sekretaris
Jenderal Apkasindo Asmar Arsjad.
Asmar berharap pemerintah segera
menerapkan regulasi untuk mendukung industri sawit nasional agar tidak
ada lagi tekanan asing seperti itu.
Selain itu, dia berharap
perbaikan infrastruktur bisa segera dilakukan demi pengembangan
perkebunan kelapa sawit di masa yang akan datang.
DIKUTIP DARI DAILY INVESTOR, SELASA, 14 AGUSTUS 2012