Ditanam November 2005, 32 Bulan Sudah Terlihat Hasilnya
08 September 2008
Admin Website
Artikel
4449
INI memang yang menjadi keinginan besar Makmur sejak lama. Harapan daerah yang dipimpinnya mampu sejajar dengan kabupaten lain yang terlebih dahulu bisa memproduksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah bisa segera terwujud. Semua itu terjawab sebelum matahari terbit di awal tahun 2009, dimana Berau sudah masuk sebagai salah satu daerah di Kaltim yang menghasilkan CPO.
Kebun kelapa sawit milik PT Tanjung Buyu Perkasa (TBP) berada di kecamatan Talisayan dengan luasan tak lebih dari 10 ribu hektar jadi mimpi yang terwujud Makmur. Di lahan ini sudah terlihat hamparan hijau kelapa sawit yang sudah mulai berbuah. Di sini pula ribuan warga Talisayan yang direkrut menjadi karyawan ikut bekerja dan menggantungkan harapan masa depannya.
"Rasanya baru saja saya melakukan penanaman perdana, sekarang sudah mulai berbuah," kata Makmur, ketika memetik kelapa sawit dari pohon yang ditanamnya dulu.
Dalam kunjungan ke lokasi kebun milik TBP tersebut, Makmur didampingi Wabup Ahmad Rifai, sejumlah anggota DPRD dan pimpinan dinas instansi, diterima manajemen TBP di lokasi perkebunan.
Saat ini memang buah yang dihasilkan belum mampu diolah menjadi CPO sebab pabrik yang dibangun di tengah-tengah lokasi perkebunan tersebut, belumlah selesai sehingga buah hasil panen, menurut petugas perusahaan, diserahkan kepada salah satu pabrik CPO yang ada di Kutai Timur. "Kalau akhir tahun nanti, barulah pabrik bisa mengolah hasil kebun sendiri," kata salah seorang karyawan TBP.
Makmur sepertinya tak sabar menanti hari bersejarah itu. Namun, yang lebih bersemangat adalah sekitar 2 ribu warga kecamatan Talisayan yang terlibat, baik selaku pekerja maupun sebagai petani plasma.
Makanya jangan heran, bila di Talisayan, catatan penganggur hampir nihil. Bahkan sebaliknya, ketika petani plasma mulai menghasilkan buah, bersamaan dengan beroperasinya pabrik CPO, maka bermunculan petani berduit di Talisayan. "jelas ini akan meningkatkan kesejahteraan petani di kecamatan Talisayan," kata Makmur.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU, 7 SEPTEMBER 2008