(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Hulu Sungai Selatan Lirik Aren Genjah

20 Desember 2017 Admin Website Berita Kedinasan 5478
Hulu Sungai Selatan Lirik Aren Genjah

SAMARINDA. Potensi aren genjah yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur memiliki nilai ekonomi cukup baik. Bahkan setelah dinyatakan sebagai varietas unggul nasional oleh Menteri Pertanian, komoditi ini mulai dilirik untuk dikembangkan di daerah lain, termasuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Perkebunan Kaltim mendapat kunjungan kerja dari Komisi II DPRD dan Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel pada Selasa (19/12) kemarin. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali informasi dan studi tiru budidaya aren genjah berjumlah ± 10 orang.

Dalam paparannya, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan sekaligus ketua rombongan. Syafriansyah didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan, H. Fathurrahman mengatakan, pihaknya tertarik untuk mengembangkan komoditi aren karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi mulai dari akar, batang, daun, nira hingga buahnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad mengatakan aren genjah merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur. Melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3879/Kprs/SR.120/9/2011, aren genjah dilepas sebagai varietas unggul nasional.

Ujang menguraikan, aren genjah memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan aren tipe dalam seperti pohonnya yang mulai berproduksi sekitar lima sampai enam tahun. Aren genjah juga memiliki manfaat dan nilai ekonomo yang tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nilai lebih dari 12 liter per hari dengan lama penyadapan lebih dari dua bulan per mayang.

“Itu bila petani hanya memiliki satu pohon aren yang sudah produksi. Bila petani memiliki lebih dari satu pohon aren genjah produksi. Tentunya hasilnya lebih banyak lagi. Harga gula merah saat ini berkisar antara Rp 13ribu sd 20ribu per kg,” terang Ujang lagi.

Setelah melalui diskusi berbagi pengetahuan dan pengalaman, rombongan melanjutkan kunjungan menuju Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur yang merupakan sentra pengembangan komoditi aren genjah. (rey/disbun)

SUMBER : SEKRETARIAT

Artikel Terkait