Jakarta -
Tingginya harga ekspor kopi saat ini, selain cuaca yang tidak menentu
juga karena para spekulan yang mematok harga tinggi untuk produksi kopi
di dalam negri.
"Pasar banyak spekulasi, banyak yang masang
harga lebih tinggi dari harga di luar negeri, para eksportir tidak
berani beli," kata Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Rahim
Kartabrata kepada detikfinance Minggu (13/3/2011).
Menurutnya
harga kopi dalam negeri lebih tinggi dari harga luar negri, sebagai
imbas untuk menyingkapi kenaikan harga kopi oleh para spekulan.
Rahim
mengatakan, harga kopi yang dijual di dalam negri pun terus berubah
setiap harinya. Untuk kopi jenis robusta harga pasaran sekitar
Rp18.000-Rp
19.000 per kg, sedangkan untuk arabika harganya bisa mencapai Rp 50.000
lebih per Kg.
"Saya tidak bisa pastikan (harga kopi) karena
setiap hari harganya berubah, ini masih pakai harga kemarin," imbuhnya
Menurutnya
kondisi daerah penghasil kopi di Sumatra seperti Bengkulu, Sumatra
Selatan, dan Lampung terlalu banyak turun hujan, sehingga produksi kopi
berkurang.
Namun, hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, negara lain seperti
Kolombia sebagai negara penghasil kopi terkena imbasnya.
"Kalau
di Sumatra kebanyakan hujan, di Kolombia malah kepanasan," tegasnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, MINGGU, 13 MARET 2011