
SANGKULIRANG. Hari kedua kunjungan kerja Gubernur Kaltim Dr H Awang
Faroek Ishak ke Kutai Timur dilanjutkan untuk melihat secara dekat
perkembangan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional
(KIPI) Maloy. Sekaligus melakukan ground breaking pembangunan terminal
CPO (crude palm oil) di kawasan yang sudah diperjuangkan Awang Faroek
sejak masih menjabat Bupati Kutai Timur.
"Saya merasa sangat berbahagia karena perlahan namun pasti KIPI Maloy
sudah mulai terwujud. Pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang
besar terhadap pembangunan KIPI Maloy dan kita harus menjawabnya dengan
kerja nyata secara komprehensif integral," kata Awang Faroek di kompleks
pembangunan KIPI Maloy, Selasa (3/7).
Pada kesempatan itu, Awang Faroek juga meresmikan pembangunan terminal
CPO yang dibiayai dengan dana APBN senilai Rp100 miliar. Pembangunan
terminal CPO ini akan dilakukan dalam pola mutiyears contract (tahun
jamak) dengan total kalkulasi anggaran mencapai Rp254 miliar.
"Pembangunan terminal CPO melalui alokasi dana APBN Rp100 miliar ini
jelas menunjukkan perhatian besar pemerintah pusat terhadap salah satu
program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia) ini. Mudah-mudahan dengan keseriusan pusat dan daerah ini,
akan semakin banyak investor yang menanamkan investasinya di KIPI
Maloy," ujar Awang Faroek.
Bukti dukungan kuat pemerintah pusat lainnya adalah melalui APBN untuk
membangun jalan pendekat sepanjang 17 kilometer (dua sisi) dengan total
anggaran yang Rp250 miliar. Jalan 15 kilometer dari jalan pendekat
tesebut sudah dikerjakan, sementara 5 kilometer lainnya masih dalam
tahap pembersihan lahan.
Sementara untuk jalan dalam kawasan KIPI Maloy sepanjang 11,64
kilometer sudah diselesaikan sepanjang 6 kilometer lebih. Sisanya masih
akan diselesaikan tahun ini. Total dana APBD untuk pembuatan jalan
dalam kawasan serta kegiatan perataan tanah di Maloy pada 2012 mencapai
Rp95 miliar, sedangkan alokasi tahun ini telah disiapkan Rp30 miliar.
"Setelah menyaksikan langsung progress pembangunan KIPI Maloy hari ini,
saya semakin yakin bahwa Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (MTKEZ)
bisa segera kita wujudkan. Maloy akan segera menjadi Kawasan Ekonomi
Khusus dan untuk itu tentu perlu kerja keras dan kerja sama yang baik
diantara kita semua, pusat, provinsi dan Kabupaten Kutim," tegas Awang.
Jika semua berjalan lancar, maka Maloy akan menjadi kawasan industri
yang akan menjadi unggulan Kaltim di masa depan. Di kawasan ini, akan
dibangun berbagai industri pengolahan hasil perkebunan, diantaranya
sawit, karet dan lainnya. Hasil batu bara juga akan diolah di kawasan
ini sebelum dikirim ke luar Kaltim.
"Semua hasil pertanian dan tambang tidak boleh dijual mentah, semua
harus diolah terlebih dulu di KIPI Maloy agar memberikan nilai tambah.
Siapa yang akan menikmati, tentunya rakyat Kutim dan rakyat Kaltim.
Sebab itu kita harus yakin dan KIPI Maloy harus kita lanjutkan," tegas
Gubernur.
Saat ground breaking tersebut, Gubernur Awang Faroek didampingi Kepala
Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain dan sejumlah kepala SKPD lingkup
Pemprov Kaltim. Sementara dari jajaran Pemkab Kutim hadir Sekretaris
Kabupaten Kutim, Ismunandar. (sul/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM