Gubernur Ground Breaking Pembangunan Terminal CPO di Maloy
04 Juli 2013
Admin Website
Berita Daerah
4517
SANGKULIRANG. Hari kedua kunjungan kerja Gubernur Kaltim Dr H Awang
Faroek Ishak ke Kutai Timur dilanjutkan untuk melihat secara dekat
perkembangan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional
(KIPI) Maloy. Sekaligus melakukan ground breaking pembangunan terminal
CPO (crude palm oil) di kawasan yang sudah diperjuangkan Awang Faroek
sejak masih menjabat Bupati Kutai Timur.
"Saya merasa sangat berbahagia karena perlahan namun pasti KIPI Maloy sudah mulai terwujud. Pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan KIPI Maloy dan kita harus menjawabnya dengan kerja nyata secara komprehensif integral," kata Awang Faroek di kompleks pembangunan KIPI Maloy, Selasa (3/7).
Pada kesempatan itu, Awang Faroek juga meresmikan pembangunan terminal CPO yang dibiayai dengan dana APBN senilai Rp100 miliar. Pembangunan terminal CPO ini akan dilakukan dalam pola mutiyears contract (tahun jamak) dengan total kalkulasi anggaran mencapai Rp254 miliar.
"Pembangunan terminal CPO melalui alokasi dana APBN Rp100 miliar ini jelas menunjukkan perhatian besar pemerintah pusat terhadap salah satu program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) ini. Mudah-mudahan dengan keseriusan pusat dan daerah ini, akan semakin banyak investor yang menanamkan investasinya di KIPI Maloy," ujar Awang Faroek.
Bukti dukungan kuat pemerintah pusat lainnya adalah melalui APBN untuk membangun jalan pendekat sepanjang 17 kilometer (dua sisi) dengan total anggaran yang Rp250 miliar. Jalan 15 kilometer dari jalan pendekat tesebut sudah dikerjakan, sementara 5 kilometer lainnya masih dalam tahap pembersihan lahan.
Sementara untuk jalan dalam kawasan KIPI Maloy sepanjang 11,64 kilometer sudah diselesaikan sepanjang 6 kilometer lebih. Sisanya masih akan diselesaikan tahun ini. Total dana APBD untuk pembuatan jalan dalam kawasan serta kegiatan perataan tanah di Maloy pada 2012 mencapai Rp95 miliar, sedangkan alokasi tahun ini telah disiapkan Rp30 miliar.
"Setelah menyaksikan langsung progress pembangunan KIPI Maloy hari ini, saya semakin yakin bahwa Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (MTKEZ) bisa segera kita wujudkan. Maloy akan segera menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dan untuk itu tentu perlu kerja keras dan kerja sama yang baik diantara kita semua, pusat, provinsi dan Kabupaten Kutim," tegas Awang.
Jika semua berjalan lancar, maka Maloy akan menjadi kawasan industri yang akan menjadi unggulan Kaltim di masa depan. Di kawasan ini, akan dibangun berbagai industri pengolahan hasil perkebunan, diantaranya sawit, karet dan lainnya. Hasil batu bara juga akan diolah di kawasan ini sebelum dikirim ke luar Kaltim.
"Semua hasil pertanian dan tambang tidak boleh dijual mentah, semua harus diolah terlebih dulu di KIPI Maloy agar memberikan nilai tambah. Siapa yang akan menikmati, tentunya rakyat Kutim dan rakyat Kaltim. Sebab itu kita harus yakin dan KIPI Maloy harus kita lanjutkan," tegas Gubernur.
Saat ground breaking tersebut, Gubernur Awang Faroek didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain dan sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kaltim. Sementara dari jajaran Pemkab Kutim hadir Sekretaris Kabupaten Kutim, Ismunandar. (sul/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Saya merasa sangat berbahagia karena perlahan namun pasti KIPI Maloy sudah mulai terwujud. Pemerintah pusat telah memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan KIPI Maloy dan kita harus menjawabnya dengan kerja nyata secara komprehensif integral," kata Awang Faroek di kompleks pembangunan KIPI Maloy, Selasa (3/7).
Pada kesempatan itu, Awang Faroek juga meresmikan pembangunan terminal CPO yang dibiayai dengan dana APBN senilai Rp100 miliar. Pembangunan terminal CPO ini akan dilakukan dalam pola mutiyears contract (tahun jamak) dengan total kalkulasi anggaran mencapai Rp254 miliar.
"Pembangunan terminal CPO melalui alokasi dana APBN Rp100 miliar ini jelas menunjukkan perhatian besar pemerintah pusat terhadap salah satu program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) ini. Mudah-mudahan dengan keseriusan pusat dan daerah ini, akan semakin banyak investor yang menanamkan investasinya di KIPI Maloy," ujar Awang Faroek.
Bukti dukungan kuat pemerintah pusat lainnya adalah melalui APBN untuk membangun jalan pendekat sepanjang 17 kilometer (dua sisi) dengan total anggaran yang Rp250 miliar. Jalan 15 kilometer dari jalan pendekat tesebut sudah dikerjakan, sementara 5 kilometer lainnya masih dalam tahap pembersihan lahan.
Sementara untuk jalan dalam kawasan KIPI Maloy sepanjang 11,64 kilometer sudah diselesaikan sepanjang 6 kilometer lebih. Sisanya masih akan diselesaikan tahun ini. Total dana APBD untuk pembuatan jalan dalam kawasan serta kegiatan perataan tanah di Maloy pada 2012 mencapai Rp95 miliar, sedangkan alokasi tahun ini telah disiapkan Rp30 miliar.
"Setelah menyaksikan langsung progress pembangunan KIPI Maloy hari ini, saya semakin yakin bahwa Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (MTKEZ) bisa segera kita wujudkan. Maloy akan segera menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dan untuk itu tentu perlu kerja keras dan kerja sama yang baik diantara kita semua, pusat, provinsi dan Kabupaten Kutim," tegas Awang.
Jika semua berjalan lancar, maka Maloy akan menjadi kawasan industri yang akan menjadi unggulan Kaltim di masa depan. Di kawasan ini, akan dibangun berbagai industri pengolahan hasil perkebunan, diantaranya sawit, karet dan lainnya. Hasil batu bara juga akan diolah di kawasan ini sebelum dikirim ke luar Kaltim.
"Semua hasil pertanian dan tambang tidak boleh dijual mentah, semua harus diolah terlebih dulu di KIPI Maloy agar memberikan nilai tambah. Siapa yang akan menikmati, tentunya rakyat Kutim dan rakyat Kaltim. Sebab itu kita harus yakin dan KIPI Maloy harus kita lanjutkan," tegas Gubernur.
Saat ground breaking tersebut, Gubernur Awang Faroek didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain dan sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kaltim. Sementara dari jajaran Pemkab Kutim hadir Sekretaris Kabupaten Kutim, Ismunandar. (sul/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM